Purwakarta
– Ketua DPRD Purwakarta H. Ahmad Sanusi menghadiri dan mendukung sepenuhnya
deklarasi damai, yang digagas Bupati Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika dengan
berbagai elemen masyarakat, di Taman Maya Datar, Kamis (22/10/20).
Hadir
dalam kesempatan itu, antara lain Forkopimda, Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB), sejumlah organisasi Islam, sejumlah serikat buruh, sejumlah organisasi
mahasiswa, dan elemen-elemen masyarakat lainnya.
Bupati
mengajak seluruh masyarakat, untuk bersama-sama menjaga kondusifitas
Purwakarta. Deklarasi damai ini, lanjutnya, untuk mempertegas komitmen semua masyarakat
Purwakarta, agar menghindari hal-hal yang bersifat anarkis.
Pada
kesempatan itu, Ketua PCNU Purwakarta, Drs. Bahir Muklkis, M. Pd menyatakan
penolakannya terhadap unjuk rasa yang berujung anarkis, menolak hujatan dan
ujaran kebencian, dan menolak berita hoaks.
Pada
akhir kegiatan dilakukan penandatanganan dokumen deklarasi damai, antara lain
oleh Bupati, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim 0619, dan sejumlah undangan lainnya.
Dalam
sambutannya, Bupati Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika menerangkan, Kabupaten
Purwakarta saat ini merupakan kabupaten terkecil kedua setelah Kabupaten
Pangandaran. Hanya saja, lanjutnya, Purwakarta tidak punya potensi laut, migas,
potensi hutan, dan potensi sumber daya alam lainnya.
“Kita
cenderung mengandalkan wisata alam dan wisata kuliner. Ada 63 titik tempat
wisata alam yang dikelola Pemerintah Desa dan masyarakat setempat. Namun, akses
jalannya kita dukung supaya wisata tersebut dapat lebih berkembang, ” ujarnya.
Di
sisi lain, Bupati merasa prihatin, karena banyak UMKM yang kini terdampak
pandemi. Menurutnya, ada sekitar 400
pedagang di kawasan Taman Air Mancur Sri Baduga, yang tidak bisa menikmati
penghasilan seperti dulu.
“
Dari jumlah pedagang sebanyak itu, misalnya masing-masing memiliki 2 orang anak
saja, berarti sekitar 100 ribu warga yang terdampak akibat pandemi,” ujarnya,
seraya melanjutkan, sebelum pandemi, setiap malam minggu sekitar 50 ribu warga
berkunjung dan menikmati kuliner di sekitar Situ Buleud.
“Namun,
sekarang para pedagang tidak bisa lagi mengais rejeki, karena tutupnya Taman
Air Mancur Sri Baduga untuk sementara waktu. Di sisi lain, sektor PAD dari parkir
dan pajak makanan juga berkurang,” ujarnya.
Oleh
karena itu, ia mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan,
yakni selalu menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari
kerumunan, sehingga pandemic segera berlalu.
“Mari
kita jaga Purwakarta, agar tetap kondusif dan kita segera bangkit dari
keterpurukan,” ujar Bupati, seraya memohon maaf, karena belum maksimal
membangun Purwakarta.
Dimintai
pendapatnya, Ketua DPRD H. Ahmad Sanusi mengatakan, aksi demo menolak UU Omnibus
Law Cipta Kerja, yang berlangsung ricuh dan anarkis di berbagai daerah, memang
mengundang keprihatinan semua pihak di Purwakarta.
“Oleh
karena itu, guna mengantisipasi supaya hal itu tidak terjadi di Purwakarta,
deklarasi damai ini sangat diperlukan, mengingat aksi-aksi anarkis pada
akhirnya hanya mengundang kerugian semua pihak,” ujarnya.
Dalam
era demokrasi ini, kata Ahmad Sanusi, kebebasan menyampaikan pendapat memang
dijamin oleh undang-undang. Namun, lanjutnya, alangkah eloknya kalau hal itu
dilakukan dengan cara-cara yang santun dan elegan, serta tidak merugikan pihak
lainnya.
“Dengan
cara-cara yang santun dan elegan, tentunya gagasan atau pendapat lebih bisa
diterima semua pihak daripada cara-cara yang anarkis atau merusak. Apalagi bila
yang dirusak adalah sarana kepentingan umum, yang dibangun dengan susah payah oleh
pemerintah,” ujarnya, seraya berharap, dengan deklarasi anti anarkis ini,
Purwakarta tetap berada dalam keadaan kondusif. (Humas DPRD)