Purwakarta – Mahasiswa
STIE KHEZ Muttaqien Purwakarta menyampaikan kegalauan pemuda kepada dewan. Hal
itu terlihat dari beberapa pertanyaan yang mereka lontarkan saat melakukan audiensi
dengan anggota DPRD Purwakarta, Rabu (26/11) sore.
Sekitar 110 mahasiswa
rata-rata semester I itu dipimpin langsung oleh H. Patoni, S.Pd, M.Pd, MM
selaku Dosen pembimbing mata kuliah Kewarganearaan. Menurutnya, audiensi dengan
anggota dewan dimaksudkan agar para mahasiswa dapat mengetahui langsung tentang
berbagai persoalan kepemudaan, baik secara umum maupun yang sedang hangat
terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Secara kebetulan juga
Yulian Irsyafri, SM dari fraksi Golkar adalah alumni STIE KHEZ Muttaqien
Purwakarta tahun 2018, sehingga para mahasiswa dapat menimba pengalaman dari
senior mereka, baik itu tentang demokrasi, hak azasi manusia, dan wawasan
kebangsaan sebagaimana tertuang dalam mata kuliah Kewarganegaraan, ” jelasnya.
Rombongan mahasiswa itu
diterima oleh Ketua Komisi IV Said Ali Azmi (Fraksi Gerindra), Sekretaris
Komisi IV Ir. Moh. Arief Kurniawan, MM (Fraksi PKS), Muhsin Junaedi (Fraksi Berani),
Zusyef Gunawan, SE (Fraksi Gerindra),
Yulian Irsyafri, SM (Fraksi Golkar), dan Wakil Ketua Komisi II Dias Rukmana Praja, SE (Fraksi Golkar) di
ruang rapat utama.
Ketua Komisi IV Said Ali Azmi menerangkan,
bukan bermaksud membela siapa-siapa, tetapi memang telah terjadi kesalahpahaman
atau mis komunikasi antara Sekpri Bupati dan Nata Sutisna, seorang pelajar yang
mendapat beasiswa ke Tunisia pada saat hendak bertemu Bupati.
“Kebetulan Bupati saat itu
pergi ke Subang, karena ada hajatan pernikahan keponakan suaminya, Dedi
Mulyadi. Namun, Nata akhirnya dapat
dibantu biaya keberangkatnnya ke Tunisia, antara lain dengan patungan anggota
DPRD,”jelasnya, seraya menambahkan, ada juga bantuan dari pihak-pihak lainnya
yang peduli kepada Nata.
Apa yang disampaikan Said
adalah menjawab pertanyaan seorang mahasiswa, karena pemerintah daerah seakan kurang peduli
terhadap nasib Nata Sutisna. “Padahal, dia tergolong pelajar berprestasi,”
ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris
Komisi IV Moh. Arief Kurniawan secara garis besar memberikan bekal kepada para
mahasiswa, agar banyak bergaul dan bersosialisasi, selalu aktif dan kreatif
dalam berorganisasi apapun. Pasalnya,
dengan organisasi itu, akan mampu memberikan banyak manfaat kepada mahasiswa
selepas kuliah.
“Jangan terlalu mengejar
kepintaran, tapi kejarlah kebisaan.
Dengan demikian, mahasiswa akan memiliki karakter, yang nantinya akan
dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja,”pesannya.
Para mahasiswa STIE
Muttaqien itu mendapat informasi tentang fungsi dan peran anggota dewan, yakni
fungsi anggaran, pengawasan, dan legislasi. Selain itu, para mahasiswa juga banyak
mendapatkan pesan moral dari Muhsin Junaedi, Yulian Irsyafri dan Zusyef
Gunawan, bahwa pada hakekatnya mahasiswa atau pemuda selain sebagai generasi
penerus bangsa, juga sebagai agen perubahan
dan agen sosial. (Humas DPRD)