Rapat
berlangsung panas. Karena, ketika ditanya Ketua Komisi IV dan Ketua KTNA, perwakilan
Bank Mandiri Purwakarta, tidak mampu memberikan penjelasan yang diharapkan.
Maklum, sesungguhnya pencetak kartu tani adalah Bank Mandiri Cabang Karawang.
Sebagaimana
diketahui, kartu tani telah digulirkan pemerintah sejak tahun 2017, diharapkan
membawa dampak positif. Tidak saja bagi para
petani, tetapi juga bagi pemerintah dan pihak terkait lainnya. Dengan
kartu tani, para petani dapat menggunakan untuk membeli pupuk bersubsidi,
sehingga penyaluran pupuk bersubsidi menjadi tepat sasaran.
Ironisnya,
kartu tani ini justru dipersoalkan para petani, karena dianggap sebagai
penghambat mereka bercocok tanam, terlebih sudah empat bulan ini terjadi
kelangkaan pupuk di Purwakarta.
“Gara-gara
kelambatan penerbitan kartu tani, membuat para petani menjerit. Jadi, keharusan
memiliki kartu tani sebaiknya dihapuskan,” ujar Ketua KTNA Purwakarta H.Ujang
Alim SA, S.Hut, dengan nada kesal. ”Kami minta bantuan dewan, untuk mencarikan
solusi, agar petani bisa membeli pupuk bersubsidi,” lanjutnya.
Ditemui
seusai audiensi, Ketua Komisi IV DPRD Purwakarta, Said Ali Azmi, menerangkan, di
setiap daerah, bank yang ditunjuk sebagai penyedia (pencetak) kartu tani
berbeda-beda. Hanya saja, di Purwakarta, bank yang ditunjuk pemerintah adalah
Bank Mandiri.
“Oleh
karena itu, sebagai wakil rakyat kami mendesak, Bank Mandiri harus segera menyelesaikan
penerbitan kartu tani ini. Pasalnya, para petani kita sudah menjerit, karena tak
bisa membeli pupuk bersubsidi tanpa memiliki kartu tersebut. Terlebih, sudah
empat bulan ini juga terjadi kelangkaan pupuk,” tegas Jimi, panggilan akrab Ketua
Komisi IV.
Rapat dengar pendapat tersebut, dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Hj. Neng Supartini, S.Ag, diikuti Ketua Komisi IV Said Ali Azmi (Fraksi Gerindra) dan anggotanya Zaenal Arifin (Fraksi PKB), Sekretaris DPRD Drs. H Suhandi, M.Si, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Agus Suherlan dan jajaran, perwakilan Bank Mandiri Cabang Purwakarta, perwakilan Pupuk Kujang, serta diikuti Ketua KTNA Purwakarta H.Ujang Alim SA, S.Hut dan segenap pengurus KTNA se-Kabupaten Purwakarta.
Pada
kesempatan itu, Neng Supartini mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dan
membanggakan para petani, terlebih dirinya lahir dari keluarga petani. Lebih
dari itu, lanjut anggota Fraksi PKB ini, Bank Mandiri harus memiliki solusi
cerdas untuk mengatasi persoalan ini.
“
Bagaimanapun, para petani harus mendapat perhatian di negara kita, karena
petani menjadi modal dasar kemerdekaan Indonesia,” tegasnya, seraya menyayangkan,
bila kejadian ini tak segera mendapat penyelesaian, akan menghalangi generasi
muda terjun ke dunia pertanian.
Sementara
itu, Zaenal Arifin mengatakan, urusan petani ini menyangkut hajat hidup orang
banyak, sehingga harus dapat dicarikan jalan keluar secepatnya. Ia juga sempat
mempersoalkan sekitar 1000 kartu tani yang sudah diterbitkan, tapi dimusnahkan
oleh Bank Mandiri, sebelum dipergunakan.
Neng
Supartini akhirnya menutup rapat, tanpa hasil yang memuaskan para petani. Ia akan
mengundang Bank Mandiri Cabang Karawang, yang ternyata sebagai pembuat kartu
tani tersebut. (Humas DPRD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar