Purwakarta
- Ketua Komisi IV Said Ali Azmi
menyesalkan ketidakkooperatifan PT Indo Tama Ferro Alloys, lantaran menolak
kehadiran Komisi IV DPRD Purwakarta yang bermaksud menginvestigasi kronologis
kejadian meledaknya dapur peleburan besi pabrik tersebut, Kamis (4/
6/2020).
“ Sesuai
kewenangan Komisi IV yang membidangi ketenaga-kerjaan, sudah sepantasnya kami
melakukan sidak guna mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya. Apalagi saat
insiden yang terjadi pada hari Rabu itu, ada beberapa korban, yang mana menurut
informasi satu di antaranya meninggal dunia,” ujar Jimy, panggilan akrab
politisi Gerindra ini.
Turut
mendampingi Jimy, anggota Komisi IV lainnya adalah Muksin Junaedi (Fraksi
Berani), Zaenal Arifin (Fraksi PKB), Zusyef Gusnawan, SE (Fraksi Gerindra), dan
dua orang staf Komisi IV.
Jimy
menjelaskan, sebenarnya kedatangan Komisi IV ke pabrik tersebut selain mencari
tahu kronologis peristiwa itu, juga ingin menanyakan apakah asuransi yang
terkait kecelakaan kerja sudah ditangani oleh perusahaan itu dengan semestinya.
“Di samping
itu, kami juga ingin tahu sejauh mana safety
atau peningkatan keamanan kerja di pabrik tersebut, supaya tidak terjadi lagi
dikemudian hari,”ujarnya.
Menurut Jimy,
bukan pertama kali ini kejadian semacam langsung mendapat reaksi dan tanggapan
cepat dari Komisi IV. Beberapa waktu lalu pihaknya juga pernah melakukan sidak
ke PT Indofood Sukses Makmur, di mana terjadi insiden, yang juga menyebabkan
seorang korban meninggal dunia.
“Sebagai
wakil rakyat, kami memang dituntut cepat tanggap bilamana terjadi hal-hal yang
merugikan tenaga kerja, apa itu korban PHK sepihak, atau korban karena
kecelakaan kerja,” tuturnya, seraya menambahkan, jangan sampai tenaga kerja
dirugikan akibat suatu kejadian.
Sayangnya,
kata Jimy, Komisi IV DPRD tidak diijinkan masuk oleh pihak keamanan pabrik,
dengan alasan tidak ada pimpinan yang bisa ditemui. Alasannya, semua pimpinan
mereka berada di luar pabrik. Alhasil,
setelah ditunggu beberapa jam pihak Satpam yang menghubungi pimpinannya tak ada
tanggapan, pihak Komisi IV pun balik kanan.
“Karena tidak
kooperatifnya pihak pabrik, maka minggu depan atau dalam waktu dekat ini, DPRD akan memanggil manajemen PT Indo Tama
Ferro Alloys dan Disnaker Purwakarta, untuk dimintai klarifikasi,” tegas Jimy.
Informasi
yang diperoleh media ini menyebutkan, bahwa dapur peleburan besi PT PT Indo
Tama Ferro Alloys meledak pada Rabu (3/6/2020) sekitar pukul 16.00 sore. Dalam
peristiwa itu, merenggut sekitar 4 orang
korban, seorang di antaranya meninggal dunia. (Humas DPRD).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar