Jumat, 05 Juni 2020

PT Indo Tama Dinilai Tidak Kooperatif



Purwakarta -  Ketua Komisi IV Said Ali Azmi menyesalkan ketidakkooperatifan PT Indo Tama Ferro Alloys, lantaran menolak kehadiran Komisi IV DPRD Purwakarta yang bermaksud menginvestigasi kronologis kejadian meledaknya dapur peleburan besi pabrik tersebut, Kamis (4/
6/2020).

“ Sesuai kewenangan Komisi IV yang membidangi ketenaga-kerjaan, sudah sepantasnya kami melakukan sidak guna mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya. Apalagi saat insiden yang terjadi pada hari Rabu itu, ada beberapa korban, yang mana menurut informasi satu di antaranya meninggal dunia,” ujar Jimy, panggilan akrab politisi Gerindra ini.


Turut mendampingi Jimy, anggota Komisi IV lainnya adalah Muksin Junaedi (Fraksi Berani), Zaenal Arifin (Fraksi PKB), Zusyef Gusnawan, SE (Fraksi Gerindra), dan dua orang staf Komisi IV.

Jimy menjelaskan, sebenarnya kedatangan Komisi IV ke pabrik tersebut selain mencari tahu kronologis peristiwa itu, juga ingin menanyakan apakah asuransi yang terkait kecelakaan kerja sudah ditangani oleh perusahaan itu dengan semestinya.

“Di samping itu, kami juga ingin tahu sejauh mana safety atau peningkatan keamanan kerja di pabrik tersebut, supaya tidak terjadi lagi dikemudian hari,”ujarnya.


Menurut Jimy, bukan pertama kali ini kejadian semacam langsung mendapat reaksi dan tanggapan cepat dari Komisi IV. Beberapa waktu lalu pihaknya juga pernah melakukan sidak ke PT Indofood Sukses Makmur, di mana terjadi insiden, yang juga menyebabkan seorang korban meninggal dunia.

“Sebagai wakil rakyat, kami memang dituntut cepat tanggap bilamana terjadi hal-hal yang merugikan tenaga kerja, apa itu korban PHK sepihak, atau korban karena kecelakaan kerja,” tuturnya, seraya menambahkan, jangan sampai tenaga kerja dirugikan akibat suatu kejadian.

Sayangnya, kata Jimy, Komisi IV DPRD tidak diijinkan masuk oleh pihak keamanan pabrik, dengan alasan tidak ada pimpinan yang bisa ditemui. Alasannya, semua pimpinan mereka  berada di luar pabrik. Alhasil, setelah ditunggu beberapa jam pihak Satpam yang menghubungi pimpinannya tak ada tanggapan, pihak Komisi IV pun balik kanan.


“Karena tidak kooperatifnya pihak pabrik, maka minggu depan atau dalam waktu dekat ini,  DPRD akan memanggil manajemen PT Indo Tama Ferro Alloys dan Disnaker Purwakarta, untuk dimintai klarifikasi,” tegas Jimy.

Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, bahwa dapur peleburan besi PT PT Indo Tama Ferro Alloys meledak pada Rabu (3/6/2020) sekitar pukul 16.00 sore. Dalam peristiwa itu, merenggut  sekitar 4 orang korban, seorang di antaranya meninggal dunia. (Humas DPRD).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar