Purwakarta – Komisi 2 DPRD
Purwakarta memberikan apresiasi kepada Bapenda, khususnya kepada PLN, lantaran
diprediksi tahun ini akan bisa mencapai target Pajak Penerangan Jalan (PPJ).
Pasalnya, sampai bulan September 2019, PLN telah berhasil menyetorkan PPJ
sebesar Rp. 38 M dari target Bapenda tahun ini sebesar Rp. 68 M.
Demikian diungkapkan Ketua
Komisi 2 DPRD Purwakarta Alaikassalam, SH.I, seusai rapat kerja (raker) dengan
mitra kerjanya, yakni Bapenda dan PLN, di ruang rapat Komisi 2, Kamis (17/10),
yang berlangsung siang hingga sore hari. Dalam raker itu, Alaikassalam (Fraksi
PKB) didampingi anggotanya Fitri Maryani (Fraksi Gerindra), sedangkan Kepala
Bapenda Hj. Nina Herlina, S.Sos didampingi
jajarannya, dan Manager ULP PLN Irwan Iryanto bersama jajarannya.
Kekurangan PPJ dari PLN
sebesar sekitar Rp. 15 M, kata Alek demikian sapaan akrabnya, bisa dikejar
dalam tiga bulan terakhir. Ditambah pula, lanjutnya, PPJ juga didapat dari non
PLN seperti PJT II, PT Indorama, PT Indo Bharat, dan perusahaan-perusahaan
besar lainnya yang menggunakan genset.
“PPJ dari non PLN
diperkirakan Rp. 1,5 M sebulan,” jelasnya.
Alek menerangkan, PLN
sudah menggunakan By Sistem,
sehingga potongan 3% dari pembayaran rekening PLN yang dibayarkan pelanggan
bisa langsung terakumulasi. Jadi, dalam tiga bulan ke depan, PPJ Bapenda bisa
memperoleh 100 persen.
Dalam kesempatan sama,
Fitri Maryani, mengharapkan Bapenda dan PLN
untuk terus menerus melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi (memperluas
jaringan dan meningkatkan kemampuan) yang lebih inovatif, untuk mencapai hasil
yang lebih maksimal.
“Dalam waktu dekat Pemda
juga akan mengeluarkan Perbup kenaikan tarif PPJ dari 3% menjadi 5% dan itu
tidak melanggar undang-undang,” ujarnya. “Selain itu, PLN juga akan
berupaya mendorong masyarakat untuk menaikkan daya dan menjaring pelanggan baru
dengan memperluas jaringan,” jelasnya.
Dalam keterangan akhirnya,
Alek menerangkan, klasifikasi pengguna PLN ada 4 golongan yakni, sosial, rumah
tangga, bisnis dan industri.
“Kalangan industri ini
bisa menjadi penghasil listrik non PLN sekaligus pemakai. Ke depan kita
berharap, semua kalangan industri bisa masuk PLN. Pasalnya, PPJ dari perusahaan
non PLN, memang jauh lebih kecil dari
PLN,” tukas Alek. (Humas DPRD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar