Rabu, 31 Maret 2021
DPRD Purwakarta Dukung Pemda Tertibkan 'BMD' Sesuai Peraturan
Bupati Sampaikan LKPJ Dalam Rapat Paripurna DPRD
Purwakarta - Bupati Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika,
menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dalam rapat paripurna
DPRD, yang dipimpin oleh Ketua DPRD H. Ahmad Sanusi, SM, Rabu (31/3/21).
Ahmad
Sanusi menuturkan, sesuai Permendagri No. 18 Tahun 2020, tentang peraturan
pelaksanaan PP No. 13 Tahun 2019, tentang laporan dan evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan daerah, bahwa LKPJ harus disampaikan kepala daerah dalam rapat
paripurna DPRD, satu kali dalam satu tahun.
“Paling
lambat tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir,” ujarnya.
Penyampaian
LKPJ Bupati ini, terang Ahmad Sanusi, untuk memenuhi kewajiban konstitusional
Bupati selaku Kepala Daerah kepada DPRD, sebagaimana diatur alam Pasal 69 ayat
1 dan Pasal 207 ayat 20 Huruf B UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan
daerah.
Ia
menambahkan, ketentuan mengenai ruang lingkup, materi dan mekaniske pembahasan
lKPJ Bupati Akhir Tahun Anggaran, diatur dalam PP No. 13 Tahun 2019 tentang
laporan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Dalam
Pasal 15 PP itu juga, kata Ahmad Sanusi, ruang lingkup LKPJ mencakup hasil
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan hasil pelaksanaan tugas pembantuan dan
penugasan.
Sementara,
terang Ahmad Sanusi, Pasal 20 ayat 1 mengatur tentang muatan materi, yakni
paling lambat 30 (tiga puluh) hari, setelah LKPJ diterima, DPRD harus melakukan
pembahasan LKPJ dengan memperhatikan; capaian kinerja program dan kegiatan
dan/atau peraturan Kepala Daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan
daerah.
Sedangkan berdasarkan Pasal 20 ayat (2), lanjut Ahmad Sanusi, DPRD memberikan rekomendasi sebagai bahan; penyusunan perencanaan pada tahun berjalan dan tahun berikutnya, penyusunan peraturan daerah, peraturan Kepala Daerah dan/atau kebijakan strategis Kepala Daerah.
Rapat
paripurna itu dianggap memenuhi quorum, karena dihadiri lebih dari setengah
anggota DPRD. Hadir pula dalam kesempatan itu Wakil Bupati H. Aming, Wakil
Ketua DPRD Sri Puji Utami, Hj. Neng Supartini, S.Ag, Warseno SE, unsur
Forkopimda, Sekda, para pejabat eselon II dan III, Sekretaris DPRD Drs. H.
Suhandi, M.Si dan para pejabat di lingkungan Setwan. Rapat paripurna ini juga
diikuti oleh camat dan kepala desa se-Kabupaten Purwakarta secara virtual.
Pada
akhir rapat, Ketua DPRD menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang berkenan hadir dalam rapat paripurna ini, maupun yang
mengikuti melalui zoom meeting. Tak
lupa ia sampaikan terima kasih pula kepada kepada Diskominfo dan Sekretariat
Dewan, sehingga rapat paripurna dapat terselenggara dengan lancar. (Humas
DPRD)
Kamis, 25 Maret 2021
Bimtek Atau Workshop Sebagai Pendalaman Tugas DPRD
Rabu, 24 Maret 2021
Safari Politik PKS, Ingin Tingkatkan Sinergitas
Jumat, 12 Maret 2021
Perempuan Bangsa Lakukan ‘Trauma Healing’, Bagi Korban Bencana Pergeseran Tanah
Purwakarta –
Sebagaimana diketahui bersama, awal Februari tahun 2021 lalu terjadi bencana
pergeseran tanah di RT 14 dan 15 RW 06 Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan,
Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, dampak dari intensitas hujan yang terlalu tinggi.
Akibatnya, puluhan rumah hancur, sebagian lagi rusak berat dan rusak
ringan.
Akibat kejadian
mengenaskan itu, ratusan kepala rumah tangga terpaksa mengungsi ke tempat yang
disediakan pemerintah desa setempat. Bahkan, sebagian mengalami depresi,
lantaran masih tak percaya atas apa yang terjadi dan harus dilarikan ke rumah
sakit.
Peristiwa yang
menyedot perhatian pemerintah darah dan banyak elemen masyarakat itu, juga
mengundang keprihatinan mendalam dari jajaran Pengurus DPP Perempuan Bangsa,
DPW Jawa Barat, dan DPC Kabupaten Purwakarta.
“Kami melakukan
‘trauma healing’ terhadap sejumlah korban bencana pergeseran tanah tersebut,”
jelas Ketua DPC Perempuan Bangsa Purwakarta, Hj. Neng Supartini, melalui selulernya, Jumat (12/3/21).
Ia menerangkan,
jajaran pengurus Perempuan Bangsa yang hadir di antaranya Ketua Dewan Pembina Rustini
Muhaimin Iskandar, Sekretaris DPP Ifa,
Bendahara Evi Fatimah, Ketua DPW Hj. Yuningsih, dan segenap jajaran lainnya.
Tujuan ‘trauma
healing’ ini, kata Neng Supartini, dimaksudkan agar masyarakat setempat,
khususnya para korban, tidak mengalami
trauma berkepanjangan akibat peristiwa menyedihkan itu.
“Kami berusaha
memberikan penghiburan, supaya mereka dapat segera melupakan kejadian itu,” ujar Wakil Ketua DPRD Purwakarta ini, seraya berharap pemda segera melakukan relokasi terhadap para korban.
Ia menerangkan, DPP
Perempuan Bangsa juga memberikan bantuan sembako, obat-obatan dan kebutuhan lainnya, yang diperlukan para
korban, terutama yang sampai saat ini tinggal di pengungsian.
“Bantuan ini memang
tak seberapa, tapi mudah-mudahan dapat meringankan beban para korban,”
tukasnya.
Ditanya tentang Perempuan Bangsa, Neng Supartini menerangkan, Perempuan Bangsa adalah organisasi sayap PKB, yang berkomitmen untuk
meningkatkan partisipasi perempuan.
“Perempuan Bangsa
bertekad untuk mengaktivasi organisasi sebagai kaderisasi perempuan di lingkungan PKB, menguatkan peran
dan fungsi perempuan secara efektif dan efisien,” ujarnya. (Humas DPRD).
Kamis, 11 Maret 2021
Pedagang Pasar Rebo Usul Diadakan Operasi Pasar Berkesinambungan
pedagang di Pasar Rebo.
Ia mengharapkan, jelang bulan ramadhan ini, Dedi Juhari bisa mengusahakan operasi pasar, secara berkesinambungan.
Ia melontarkan aspirasi itu, dalam kegiatan reses terakhir Ketua Fraksi PKS, yang dilaksanakan di kediaman Ustadz Abdulllah Amir Bajry, Gg. Cenderawasih, RT 08/10, Kelurahan Nagri Kidul, Purwakarta.
Rabu, 10 Maret 2021
Ketua DPRD Purwakarta Akan Bantu Upayakan Relokasi Korban
Jalan Mirip Kubangan Kerbau, Hambat Aktivitas Warga Kampung Baru
Kondisi
jalan yang rusak parah itu, dikeluhkan warga setempat kepada Dedi Juhari, saat
melakukan kegiatan reses di wilayah tersebut, tepatnya di kediaman ustadz
Mamduh, Rabu (10/3/21).
Warga
berharap, Dedi Juhari dapat membantu mencarikan solusi. Pasalnya, hal itu sudah
disampaikan kepada Lurah Nagri Tengah, katanya jalan tersebut, milik PT KAI.
Sedangkan, ketika diklarifikasi ke PT KAI, katanya sudah menjadi jalan umum dan
bukan lagi menjadi tanggung jawab perusahaan kereta itu.
“Jadi
mana yang benar?” ujar istri RT tersebut.
Bertindak
sebagai pembuka dan pemandu tanya-jawab antara konstituen dan Dedi Juhari,
adalah Agus Riyadi.
Dalam
acara itu, Dedi Juhari menggandeng Makmur, Kabid UKM dari Dinas Koperasi, UMKM
dan Indag.
"Pak
Makmur sengaja saya undang, berkaitan tema reses kali ini adalah pemulihan
ekonomi dimasa pandemi covid-19," terang Dedi. "Silahkan nanti
bertanya kepada beliau terkait pemulihan ekonomi dimasa pandemi,"
imbuhnya.
Hadir
dalam kesempatan itu, Ketua DPC PKS DPD Kecamatan Purwakarta Agus Riyadi dan
jajaran, pengurus DPRa Kelurahan Nagri Tengah, Ketua RW, sejumlah Ketua RT,
para ulama dan tokoh masyarakat setempat, maupun sejumlah undangan dari luar Kampung
Baru. Sementara, Tim Monitoring dari Setwan adalah Kasubag Humas Hj. Rd Helly
Sustiawati, S.Sos, M.Si.
Pada
kesempatan itu Makmur menerangkan, bahwa legislatif dan eksekutif memang selalu
bermitra dalam setiap kegiatan. Menurutnya, anggaran seluruh dinas kebanyakan dialihkan atau
direfocusing untuk pemulihan ekonomi.
Diterangkan
Makmur, berkaitan dengan upaya pemulihan pandemic, belum lama ini dinasnya
memberikan bantuan 60 gerobag kepada pedagang di 17 kecamatan.
Sementara,
bantuan UMKM dari pemerintah pusat sebesar Rp. 2,4 juta juga diberikan kepada
para pedagang.
"Kalau
ada yang belum mendapatkan bantuan tersebut, jangan khawatir, rencananya
program tersebut akan dibuka kembali," ujarnya.
Namun,
kata Makmur, peraturan lebih diperketat, karena disinyalir ada yang mendapat
bantuan, walau tak punya usaha. Ada juga mendapat bantuan, padahal tidak
diusulkan oleh Dinas Koperasi.
"Ternyata
yang bersangkutan diusulkan oleh sebuah bank, di mana orang tersebut salah
seorang nasabahnya," ujarnya.
Aspirasi
lainnya, disampaikan seorang warga bernama Sopyan, bahwa dia dan rekannya
berniat mengolah sampah menjadi kokopit (media tanam) tapi butuh bantuan mesin
pengelola dan bantuan pemasaran kepada Dedi dan Makmur.
Makmur
berjanji akan menghubungkan Sopyan dengan Nono, warga Griya Asri, yang lebih
dulu mengelola sampah menjadi pupuk dan barang berharga lainnya.
Dedi
menuturkan tupoksi anggota dewan adalah membuat Perda (legislasi), melakukan
pengawasan (kontrol), dan menyusun anggaran (budgeting).
"Empat
bulan sekali kami melakukan reses ini, untuk menyampaikan apa, sedang dan sudah
kami laksanakan, kepada para pemilih di Dapil masing-masing. Selain itu, juga
menghimpun aspirasi masyarakat untuk
diperjuangkan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Dedi Juhari, berkenan memberi bantuan sarana prasarana kepada MDTA milik ustadz Mamduh dan memberikan bantuan untuk pengurus Posyandu.
"Berbagai
aspirasi para warga akan dibahas dengan anggota dewan lainnya," jelasnya,
seraya berjanji akan menelusuri jalan yang mirip kubangan kerbau itu sebenarnya
masih milik PT KAI. " Atau sudah diserahkan kepada Pemda Purwakarta?"
ujarnya.
Pada
kesempatan yang sama, Joko, Ketua LPM Kelurahan Nagri Tengah, menjelaskan,
sebenarnya pihak Kelurahan Nagri Tengah pernah menyampaikan permasalahan
tersebut kepada Komisi III sewaktu mereka melakukan kunjungan kerja.
"Mereka
menjanjikan akan membantu pembangunan dengan dana hibah, tapi sampai sekarang
tidak ada khabar kembali," ujarnya.
Komisi I Panggil Kasatpol PP, Terkait Dugaan Penyimpangan Perekrutan THL
Purwakarta – Komisi
I DPRD Purwakarta memanggil Kasatpol PP Aulia Pamungkas, terkait dugaan
beberapa penyimpangan dalam perekrutan THL (Tenaga Harian Lepas), Selasa
(9/3/21) sore.
Hadir
dalam rapat klarifikasi itu antara lain, Wakil Ketua Komisi I Ceceng Abdul
Qodir, S.Pd.I, Sekretaris Komisi I Dedi Juhari (Fraksi PKS), Hj. Nina Heltina
(Fraksi Gerindra), dan Devi Mutiara Sari (Fraksi DPN dari Partai Nasdem).
Sementara Kasatpol PP Aulia Pamungkas, didampingi oleh seorang stafnya.
Ceceng
Abdul Qodir mensinyalir, proses rekrutmen yang tertutup dan tidak sesuai
mekanisme, membuat masalah ini menjadi ramai, bahkan diindikasikan ada
permainan uang dalam persoalan ini.
‘Kalau
ini menjadi temuan BPK, tentu Komisi I ikut dipanggil,” tegasnya.
Sementara,
Nina Heltina menyoroti, adanya dugaan titipan pihak-pihak tertentu dalam
perekrutan, sehingga menjadi tidak fair dan tidak sehat.
“Saya
tahu siapa yang menyuruh dan siapa yang biasa disuruh dalam perekrutan itu,”
ujarnya.
Ditemui
seusai rapat, Dedi Juhari menerangkan,
Komisi I sebagai leading sektor dari Satpol PP, memanggil Kasatpol PP untuk
klarifikasi dan mencarikan solusi terhadap permasalahan yang ada.
Ditambahkannya, informasi yang didapat Komisi I, selain dari berita juga ada
laporan langsung dari masyarakat.
“Bukan
untuk mengadili yang bersangkutan, tapi kami ingin tahu duduk perkara yang
sebenarnya, sehubungan maraknya berita miring yang terjadi,” lanjutnya.
Dugaan
beberapa penyimpangan, terang Dedi Juhari, antara lain soal usia yang melewati
batas, domisili di luar Purwakarta, tingkat pendidikan di bawah SMA/SMK, bahkan
ada indikasi perekrutan sebanyak 25 orang THL di OPD tersebut, yang dilakukan
belum lama ini.
“Namun,
semua dugaan itu dibantah oleh Aulia,” ujar Dedi.
Mengutip
keterangan Aulia, ia menjelaskan, terkait usia dan pendidikan, sudah sesuai
prosedur. Terkait domisili, sebenarnya orang bersangkutan adalah warga
Purwakarta, yang tinggal di Karawang.
“Terkait
ada yang berijazah SD dan SMP, Aulia menjelaskan, hal itu hanya untuk pekerja
malam dan petugas kebersihan. Sedangkan Satpol PP, semua berijazah minimal
SMA,” jelas Dedi.
Namun,
ketika Komisi I meminta dokumen mekanisme dan prosedur, termasuk persyaratannya
secara tertulis, serta data mereka yang direkrut, Aulia tidak membawanya. “Ia
berjanji akan segera menyerahkannya ke Komisi I,” ungkapnya, seraya
menambahkan, lazimnya prosedur dan mekanisme serta syarat-syarat penerimaan,
tentunya ada di semua dinas atau instansi.
Terkait
dugaan adanya permainan uang, Dedi Juhari menjelaskan, sebagaimana dituturkan
Aulia, ia sudah melakukan investigasi terhadap para pejabat yang melakukan
perekrutan, yakni Sekretaris dan Kabid Kepegawaian, serta Kabid Banpol sebagai
“user”.
“Namun,
tidak terjadi dugaan permainan uang dalam perekrutan, “ ujar Dedi, menirukan
keterangan Aulia “Malah, jika memang terbukti ada permainan uang, dia berani
ditindak sesuai hukum dan peraturan yang berlaku,” katanya.
Hal
yang diakui Aulia, adanya pungutan uang sebesar Rp. 1,5 juta, tapi itu untuk
membeli seragam, sepatu dan perlengkapan lainnya, yang dibutuhkan Satpol PP.
Pasalnya, hal itu memang tidak dianggarkan.
“Diakui
pula oleh Aulia adanya titipan dari pihak-pihak tertentu,” ujarnya.
Menurut Dedi Juhari, semestinya perekrutan
tidak hanya melakukan pemeriksaan administrasi berkas lamaran, seperti yang
dilakukan di OPD Satpol PP. Paling tidak, minimal juga diadakan interview.
Selain itu, seharusnya ada persyaratan khusus dalam perekrutan.
“Misalnya,
yang dibutuhkan tenaga administrasi, seorang yang diterima harus menguasai
komputer. Jika yang dibutuhkan Satpol PP
atau petugas lapangan, semestinya yang diterima memiliki kualifikasi badan
kekar dan tidak sakit-sakitan. Lebih ideal lagi kalau mempunyai keahlian bela
diri. Jangan sampai, Satpol PP yang tugasnya
mengamankan, malah diamankan,” ujarnya.
Ditanya,
apakah akan ada pemanggilan ulang, Dedi Juhari menuturkan, tergantung dari
kajian dokumen-dokumen yang diminta Komisi I kepada Kasatpol PP. Termasuk akan
dilakukan investigasi, terhadap
orang-orang yang diduga bermasalah atau tidak sesuai persyaratan.
“Tidak
tertutup kemungkinan Komisi I akan memangggil pula pihak BKPSDM, guna menggali
informasi seterang-terangnya tentang seputar perekrutan THL ini,” tegas Dedi
Juhari.(Humas DPRD)
Selasa, 09 Maret 2021
Jalan Rusak Dan Banjir Keluhan Utama Warga Panorama Pada Dedi Juhari
Maklum, para ibu rumah tangga yang hadir memenuhi ruangan, bahkan meluber hingga ke teras rumah Ani, warga RT 01/13, Perumahan Panorama, Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta itu.
"Ini memang di luar dugaan panitia, yang hadir sekitar dua kali jumlah undangan," ujar Darmawan, Ketua DPRa Kelurahan Ciseureuh, ketika ditemui di tempat acara.
Selain jalan rusak dan banjir, juga tanah longsor di belakang Polres Purwakarta, menjadi keluhan utama warga.
"Jalan rusak seolah menjadi bahan olokan sehari-hari warga lain di luar Panorama," kata Deden, Ketua RT 01/12 kepada Dedi Juhari."Belum lagi banjir yang suka datang dan tanah longsor di belakang Polres Purwakarta," tambahnya.
Menurut Deden, warga telah membentuk “Paguyuban Panorama Bangkit”, untuk mendorong agar developer segera melakukan serah terima perumahan kepada pemda.
“Namun, sampai sekarang belum nampak tanda-tanda keberhasilannya. Padahal, Bupati sudah dua kali menengok perumahan ini," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Dedi menerangkan, ada sekitar 30 perumahan di Kecamatan Purwakarta, yang masih belum diserahterimakan kepada pemerintah daerah. Artinya, lanjutnya, aset perumahan tersebut masih dikuasai developer.
"Akibatnya pemda tidak bisa membantu perawatan infrastrukturnya, karena terbentur undang-undang," jelas Dedi Juhari, Ketua Fraksi PKS, yang terpilih menjadi anggota DPRD dari Dapil I.
"Walau begitu, hal tersebut menjadi tugas kami selaku anggota dewan untuk mendesak pemda agar segera mengabulkan permintaan warga. Pasalnya, menurut informasi Ketua RT 01/RW 12, bahwa prosesnya sudah masuk ke pemda,” terangnya, seraya menyayangkan tidak hadirnya Lurah Ciseureuh, yang diundang dalam acara reses itu.
"Kalau lurah hadir tentunya bisa mendengarkan secara langsung keluhan warganya," ujarnya.
Dedi mengusulkan, agar pemda ke depan lebih selektif dalam memberi izin pembangunan perumahan. Ditambahkannya, pemda harus mengkajinya benar-benar dari semua aspek, khususnya aspek terjadinya banjir dan longsor.
“Pasalnya, kalau terjadi banjir dan longsor di suatu perumahan, nanti yang repot adalah pemda sendiri,” tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dedi Juhari juga menghimbau, masyarakat berhati-hati jika mau membeli perumahan.
“Jangan mudah tergiur oleh iklan pemasaran bebas banjir dan longsor, tanpa menelitinya lebih mendalam,” katanya memberi nasihat.
Dedi Juhari juga mengharapkan pemerintah daerah memperhatikan infrastruktur baik jalan maupun drainase yang ada di perumahan-perumahan. Terutama yang terdapat di Kecamatan Purwakarta, yang sudah diserah terimakan kepada pemda, secara terencana, bertahap, dan berkesinambungan.
“Soalnya, perumahan-perumahan di wilayah Kecamatan Purwakarta kota, merupakan etalase dari Kabupaten Purwakarta,” tegasnya.
Sementara, menghadapi pandemi covid-19 ini, kata Dedi Juhari, terlepas dari pernak-pernik yang terjadi saat penyalurannya, sebenarnya sudah ada ikhtikad baik pemerintah.
"Baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten telah memberikan bermacam-macam bansos," jelasnya.
Dalam kesempatan reses yang bertema "penguatan ekonomi di tengah pandemi" ini, Dedi menjelaskan, PKS juga sudah berupaya membantu warga.
"Ada Ketua Bidang Desa, Tani dan Nelayan DPD PKS, bersama kader-kader lainnya yang kompeten sering terjun ke tengah masyarakat, guna memberikan penyuluhan dan pelatihan," ungkapnya.
Dedi Juhari menyampaikan, bagi warga yang ingin bercocok tanam dengan cara hidroponik, budidaya ikan, dan usaha pertanian lainnya, bisa menghubungi PKS.
"Bantuan penyuluhan dan pelatihan akan kami berikan secara gratis !" tegas Dedi
Waktu yang sempit membuat banyak aspirasi lainnya yang disampaikan warga, dihimpun Dedi Juhari dalam bentuk form tersendiri, guna dibahas bersama-sama anggota dewan lainnya.
Pada kesempatan reses yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan itu, juga dihadiri, Ketua DPC PKS Kecamatan Purwakarta Agus Riyadi dan sejumlah jajarannya, serta Tim Monitoring dari Setwan, Kasubag Humas Hj. Rd Helly Sustiawati, S.Sos, M.Si. (Humas DPRD)
Senin, 08 Maret 2021
Reses Ketua Fraksi PKS, Tawarkan Solusi Penguatan Ekonomi
Purwakarta - Mengikuti rangkaian reses Dedi Juhari, terasa sangat
menarik. Pasalnya, tidak hanya dihadiri banyak konstituen, tapi juga
menampilkan sejumlah pengurus DPD PKS, yang mampu memberikan solusi, terutama
solusi menarik tentang pemulihan ekonomi bagi masyarakat di tengah pandemi
covid-19.
Pertama, kegiatan reses dilaksanakan Kamis (4/3/21) di rumah Nandang, RT 06/RW 03, Gg Pesantren Arruhama, Tegal Munjul. Kedua, Jumat (5/3/21) di sebuah rumah makan di Desa Citalang. Ketiga, Senin (8/3/21) bertempat di rumah ustadz Amar, Desa Citalang. Rencananya, masih ada beberapa agenda lagi di tempat lain di Dapil I juga.
Ketua DPC PKS Kecamatan Purwakarta, Agus Riyadi dan
rekan-rekannya nampak sibuk dan cekatan, mempersiapkan segala sesuatunya,
demi lancarnya agenda reses Dedi Juhari. Agus pula yang bertindak sebagai
pembuka acara sekaligus moderator, yang mengatur jalannya tanya- jawab antara
Dedi dan para konstituen.
Selaku Tim Monitor kegiatan reses Kasubag Humas Hj.
Rd Helly Sustiawati, S.Sos, M.Si, sedangkan sebagai pendamping dari Setwan
adalah Didi.
Panitia senantiasa menerapkan protokol kesehatan
dalam kegiatan itu. Selain menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun, juga
menyediakan masker bagi yang tidak memakai.
Dalam setiap penyampaiannya, Dedi Juhari
menerangkan, bahwa pandemi covid-19 ini entah kapan akan berakhir. Bahkan
WHO menyebut 'Tidak realistis jika dikatakan pandemi covid-19 akan berakhir di
penghujung tahun 2021'.
"Yang ada, malah sekarang muncul virus corona
varian baru B 117, yang menurut informasi, lebih cepat menularnya," kata
Dedi Juhari, Ketua Fraksi PKS, dari Dapil I ini.
Reses pertama masa sidang kedua pada Tahun 2021 ini,
semua anggota dewan mengusung tema "Program dan Kegiatan APBD TA 2021
Diorientasikan Untuk Memperkuat Pemulihan Ekonomi Dimasa Pandemi Covid
19".
"Artinya, APBD Purwakarta pada tahun ini tetap
terfokus untuk penguatan pemulihan perekonomian masyarakat," jelas Dedi.
Terlepas dari pernak-pernik yang mewarnai
penyalurannya, kata Dedi, yang jelas pemerintah pusat dan daerah telah
menyalurkan bermacam-macam bantuan sosial kepada masyarakat.
Dalam memperkuat pemulihan perekonomian di
tengah pandemi, kata Dedi, partainya cukup berbuat real dan konkret.
"PKS ikut serta dalam upaya pemulihan
ekonomi di masa pandemi, dengan menerjunkan kader-kader yang kompeten di bidang
desa, tani dan nelayan guna memberdayakan masyarakat," ujarnya.
Adalah Suparman, salah seorang Ketua Bidang Desa, Tani dan
Nelayan DPD PKS Purwakarta, yang menurut Dedi, siap memberikan
pelatihan-pelatihan kepada masyarakat.
Suparman menguasai betul teknik bercocok tanam sayur
mayur dengan cara hidroponik, cara beternak ikan di teras rumah, mendampingi
para ibu rumah tangga memberdayakan pekarangan rumah untuk menanam cabai,
tomat, dan berbagai penyuluhan lain kepada para petani.
"Ini program yang konkret dan real. Walau
pengerjaannya sederhana, tapi hasilnya maksimal," ujar Dedi
Ditanya tentang Pilkades serentak di Purwakarta,
yang rencananya akan digelar 25 Agustus 2021 mendatang.
"Indonesia tidak akan besar karena obor di
Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa,"
jawab Dedi Juhari, mengutip semboyan sang proklamator, Bung Hatta.
Ia menambahkan, PKS akan ikut berpartisipasi dan
mensukseskan gelaran Pilkades serentak.
"PKS akan bersinergis dengan cakades (calon
kepala desa), yang jujur, amanah dan berakhlakul karimah," ujarnya.
Menurut Dedi, Pilkades ini memang seksi dan menjadi
perhatian semua pihak. Pasalnya, lanjutnya, setiap tahunnya ada DD (Dana Desa)
yang digelontorkan dari pemerintah pusat.
"Satu desa bisa mendapatkan DD
sekira 800 juta sampai 1 milyar rupiah," ujar Dedi. "Tapi jika
ada kesalahan pemakaian atau penyalahgunaan dana, maka jeruji besi sudah menanti,"
ungkapnya.
Pada setiap reses tak lupa Dedi Juhari juga
menampung berbagai aspirasi masyarakat untuk dibahas bersama anggota dewan lain
di gedung DPRD Purwakarta.
(Humas DPRD)
Kamis, 04 Maret 2021
Perdebatan Cukup Sengit Warnai Pembahasan Rapat Kerja Pansus A
Rabu, 03 Maret 2021
Tunggu Perpres, Pansus B Belum Bisa Tentukan Besaran Tarif
Selasa, 02 Maret 2021
Komarudin Apresiasi dan Dukung Bupati Wujudkan Pasar Sehat
Purwakarta – Bupati
Purwakarta Anne Ratna Mustika, terus berupaya mewujudkan pasar tradisional yang
sehat di Purwakarta. Setelah beberapa waktu lalu pemerintah daerah menata pasar
Citeko dan pasar Leuwipanjang, kini sedang fokus mempersiapkan pasar
tradisional Wanayasa.
“Pasar sehat harus
menjadi komitmen kita bersama, bukan hanya pengelola pasar, tapi semua pihak,
baik itu pedagang maupun pembeli, harus memiliki kesadaran untuk menjaga dan merawat
pasar,” ujar Bupati, seperti dikutip dari Balad
ARM, Senin (1/3/21) kemarin.
Ia menambahkan, pasar
Wanayasa ini nantinya akan dijadikan percontohan untuk menata pasar-pasar lainnya yang ada di Purwakarta.
Dimintai komentarnya,
anggota DPRD Purwakarta H. Komarudin, SH, MH, memberikan apresiasi dan sangat
mendukung program Bupati tersebut. Menurutnya, ini merupakan bentuk kepedulian
pemerintah daerah di bidang kesehatan, khususnya perbaikan infrastruktur skala
kecil dan kegiatan kebersihan di lingkungan pasar.
“Maklum, masyarakat
sekarang memang menuntut pelayanan yang lebih baik di segala bidang,” ujarnya.
Ia menambahkan, status
kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi kebersihan
tempat-tempat, di mana banyak orang beraktivitas. Di Purwakarta,
lanjutnya, terdapat puluhan pasar
tradisional, di mana banyak orang beraktivitas setiap harinya guna memenuhi
kebutuhannya.
Menurutnya, pasar
sehat adalah kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman, dan sehat. Hal itu,
lanjutnya, tentunya sangat membutuhkan kerjasama yang kuat antara pemerintah
daerah dan semua stakeholder, terutama dalam menyediakan bahan pangan yang aman
dan bergizi untuk masyarakat.
Sarana yang dibutuhkan
bagi pasar sehat, terang Komarudin, di antaranya meliputi perbaikan fisik sarana
pasar, penyediaan sanitasi pasar seperti air bersih, kamar mandi, toilet,
pengelolaan sampah, drainase dan tempat cuci tangan, serta fasilitas pendukung
lain seperti sarana ibadah.
“Manfaat dan
keuntungan pasar sehat, di antaranya juga dapat meningkatkan kuantitas dan
kualitas penjualan, “ tegasnya.
Komarudin
mengnegaskan, jika pasar tradisional tidak dikelola dengan baik, maka beberapa
penyakit bisa timbul, terutama dimasa pandemi seperti saat ini yang sangat
meuntut kebersihan semua pihak.
“Oleh karena itu,
sangat penting mencegah penyebaran penyakit pada sumbernya, yakni menjaga dan
merawat lingkungan pasar,” ujar politisi Golkar ini. (Humas DPRD)