Rabu, 10 Maret 2021

Jalan Mirip Kubangan Kerbau, Hambat Aktivitas Warga Kampung Baru




Purwakarta – Jalan di daerah Kampung Baru, Kelurahan Nagri Tengah, khususnya yang terletak di sepanjang pinggir jalan kereta, dari Jl Lodaya menuju Dipo (Gudang Gerbong Kereta), mirip kubangan kerbau bila musim hujan. Alhasil, itu sangat mengganggu aktivitas warga setempat.

Kondisi jalan yang rusak parah itu, dikeluhkan warga setempat kepada Dedi Juhari, saat melakukan kegiatan reses di wilayah tersebut, tepatnya di kediaman ustadz Mamduh, Rabu (10/3/21).

Warga berharap, Dedi Juhari dapat membantu mencarikan solusi. Pasalnya, hal itu sudah disampaikan kepada Lurah Nagri Tengah, katanya jalan tersebut, milik PT KAI. Sedangkan, ketika diklarifikasi ke PT KAI, katanya sudah menjadi jalan umum dan bukan lagi menjadi tanggung jawab perusahaan kereta itu.

“Jadi mana yang benar?” ujar istri RT tersebut.

Bertindak sebagai pembuka dan pemandu tanya-jawab antara konstituen dan Dedi Juhari, adalah Agus Riyadi.

Dalam acara itu, Dedi Juhari menggandeng Makmur, Kabid UKM dari Dinas Koperasi, UMKM dan Indag.

"Pak Makmur sengaja saya undang, berkaitan tema reses kali ini adalah pemulihan ekonomi dimasa pandemi covid-19," terang Dedi. "Silahkan nanti bertanya kepada beliau terkait pemulihan ekonomi dimasa pandemi," imbuhnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua DPC PKS DPD Kecamatan Purwakarta Agus Riyadi dan jajaran, pengurus DPRa Kelurahan Nagri Tengah, Ketua RW, sejumlah Ketua RT, para ulama dan tokoh masyarakat setempat, maupun sejumlah undangan dari luar Kampung Baru. Sementara, Tim Monitoring dari Setwan adalah Kasubag Humas Hj. Rd Helly Sustiawati, S.Sos, M.Si.


Pada kesempatan itu Makmur menerangkan, bahwa legislatif dan eksekutif memang selalu bermitra dalam setiap kegiatan. Menurutnya, anggaran  seluruh dinas kebanyakan dialihkan atau direfocusing untuk pemulihan ekonomi.

Diterangkan Makmur, berkaitan dengan upaya pemulihan pandemic, belum lama ini dinasnya memberikan bantuan 60 gerobag kepada pedagang di 17 kecamatan.

Sementara, bantuan UMKM dari pemerintah pusat sebesar Rp. 2,4 juta juga diberikan kepada para pedagang.

"Kalau ada yang belum mendapatkan bantuan tersebut, jangan khawatir, rencananya program tersebut akan dibuka kembali," ujarnya.

Namun, kata Makmur, peraturan lebih diperketat, karena disinyalir ada yang mendapat bantuan, walau tak punya usaha. Ada juga mendapat bantuan, padahal tidak diusulkan oleh Dinas Koperasi.

"Ternyata yang bersangkutan diusulkan oleh sebuah bank, di mana orang tersebut salah seorang nasabahnya," ujarnya.

Aspirasi lainnya, disampaikan seorang warga bernama Sopyan, bahwa dia dan rekannya berniat mengolah sampah menjadi kokopit (media tanam) tapi butuh bantuan mesin pengelola dan bantuan pemasaran kepada Dedi dan Makmur.

Makmur berjanji akan menghubungkan Sopyan dengan Nono, warga Griya Asri, yang lebih dulu mengelola sampah menjadi pupuk dan barang berharga lainnya.

Dedi menuturkan tupoksi anggota dewan adalah membuat Perda (legislasi), melakukan pengawasan (kontrol), dan menyusun anggaran (budgeting).

"Empat bulan sekali kami melakukan reses ini, untuk menyampaikan apa, sedang dan sudah kami laksanakan, kepada para pemilih di Dapil masing-masing. Selain itu, juga menghimpun  aspirasi masyarakat untuk diperjuangkan," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Dedi Juhari, berkenan memberi bantuan sarana prasarana kepada MDTA milik ustadz Mamduh dan memberikan bantuan untuk pengurus Posyandu.


Aspirasi yang tidak bisa disampaikan dan dibahas, karena terbatasnya waktu, panitia memberikan form agar para undangan dapat menyampaikan aspirasi secata tertulis.

"Berbagai aspirasi para warga akan dibahas dengan anggota dewan lainnya," jelasnya, seraya berjanji akan menelusuri jalan yang mirip kubangan kerbau itu sebenarnya masih milik PT KAI. " Atau sudah diserahkan kepada Pemda Purwakarta?" ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Joko, Ketua LPM Kelurahan Nagri Tengah, menjelaskan, sebenarnya pihak Kelurahan Nagri Tengah pernah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Komisi III sewaktu mereka melakukan kunjungan kerja.

"Mereka menjanjikan akan membantu pembangunan dengan dana hibah, tapi sampai sekarang tidak ada khabar kembali," ujarnya.

Mendengar itu, Dedi Juhari akan segera melakukan koordinasi dengan sejawatnya di Komisi III.  (Humas DPRD).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar