Purwakarta
– Untuk mewujudkan Pemilu berkelanjutan, KPU akan membuat program pendidikan
demokrasi di Purwakarta, yang melibatkan semua pihak hingga ke pelosok desa
hingga semakin memahami soal kepemiluan. Ini guna menciptakan agar iklim
demokrasi semakin baik di Purwakarta. Hal ini disampaikan Ketua KPU Kabupaten
Purwakarta Ahmad Ikhsan, ketika
melakukan silaturahmi dan koordinasi dengan Pimpinan DPRD Purwakarta, Jumat
(13/3/2020).
“Kami sudah mengajukannya kepada Bupati
tentang dana hibah operasional beberapa waktu lalu guna menyelenggarakan
pendidikan demokrasi di Purwakarta. Oleh karena itu, kami juga minta dukungan
DPRD untuk mensuport program KPU tersebut,”jelas Ahmad Ikhsan. “Permohonan kami
sampaikan dalam Anggaran Perubahan Tahun 2020 dan Anggaran Murni Tahun 2021,” sambungnya.
Pada
kesempatan itu, Ahmad Ikhsan juga melaporkan, bahwa penyelenggaraan Pemilu
Presiden dan Legislatif tahun lalu di Purwakarta, secara umum berlangsung
tertib, aman dan kondusif. Kendati sebelumnya, lanjutnya, sesuai Indeks
kerawanan pemilu di Jabar, Purwakarta
termasuk dalam garis merah.
“Namun, berkat sinergitas yang terjalin baik
antara TNI, Polri, dan parpol peserta Pemilu, penyelenggaraan Pemilu di Purwakarta berlangsung kondusif.
Dalam arti, tidak ada peristiwa atau kerusuhan yang terjadi. Juga tidak ada
unsur kecurangan yang melibatkan KPU atau Bawaslu. Selain itu, partisipasi
pemilih juga meningkat,”jelasnya.
Ketua
DPRD Purwakarta H. Ahmad Sanusi, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada
KPU atas penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Legislatif tahun lalu.
“Kalau
ada sedikit kekurangan di sana-sini, masih terbilang wajar. Kami juga menyambut
baik program pendidikan demokrasi yang digagas KPU Purwakarta, yang bertujuan
untuk mencerdaskan anak bangsa, agar semakin paham tentang kepemiluan, ”
tegasnya.
Sementara
itu, Warseno mengatakan, usulan dana hibah operasional prosesnya harus melalui
aplikasi Si Hibo terlebih dulu dan nantinya akan dibahas Banggar DPRD. “Sekitar
bulan Juni nanti, kami mungkin mulai membahasnya,” ujarnya, seraya menyampaikan
dukungannya kepada KPU.
Ketua
KPU dan jajarannya tersebut diterima Ketua DPRD Purwakarta H. Ahmad Sanusi,
Wakil Ketua DPRD Warseno, SE, Sekretaris Fraksi Golkar Dias Rukmana Praja, SE,
Ketua dan Sekretaris Fraksi Gerindra Zusyef Gusnawan, SE dan Said Ali Azmi,
Ketua Fraksi PDIP Lina Yuliani, Ketua Fraksi PKS Dedi Juhari, Sekretaris Fraksi
DPN Conrad Surawijaya, Sekretaris Fraksi Berani H. Asep Abdulloh.
Pada
kesempatan yang sama, Ketua Fraksi PKS Dedi Juhari meminta kepada KPU agar
memperbaiki data pemilih dan form C 1 di TPS jangan sampai kehabisan.
“Pasalnya,
ketidak-akuratan data pemilih sering
kali menimbulkan persoalan tersendiri. Terlebih lagi form C 1 sangat dibutuhkan
oleh partai politik (Parpol) guna
mengumpulkan data jumlah suara yang diperoleh di tiap TPS, “ ujarnya.
Terkait
data pemilih, Ketua KPU mengatakan, saat ini setiap bulan pihaknya selalu
melaporkan data pemilih up-date (berkelanjutan) didapat dari BPS, Disdukcapil
dan Diskominfo kepada KPU Jabar. Namun, ia juga meminta kepada pihak
desa/kelurahan agar melaporkan masyarakat yang sudah meninggal.
“Pasalnya,
jika tidak dilaporkan, nama masyarakat yang sudah meninggal akan tetap
tercantum dalam data pemilih,” ujarnya.
Sedangkan
adanya kekurangan form C 1 sebagaimana disampaikan Dedi Juhari, salah seorang
komisioner KPU menyatakan, hal itu karena faktor lemahnya SDM di level bawah
saja. Padahal, sebenarnya form C 1 tidak pernah kehabisan. (Humas
DPRD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar