Purwakarta – Warga RW 01 Kampung Baru, Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan Purwakarta ingin pintu lintasan kereta Jalan Gudang dibuka kembali, karena selama ini dianggap menutup akses warga, khususnya bagi pemilik kendaraan roda 4. Maklum, sejak ditutup sekitar 5 tahun lalu oleh PT KAI, hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda 2 atau pejalan kaki. Akibatnya, warga yang hendak bepergian harus memutar jauh melalui Kampung Sukajadi.
“Masalahnya, menjadi
hambatan sendiri kalau kita membawa orang sakit atau buru-buru karena ada suatu
keperluan yang urgen, “ ujar Asep Seprianto,
Ketua RW 01. “Kami minta Pak Dedi bisa memfasilitasi permohonan warga
kami. Mungkin bisa musyawarah dengan sesama anggota dewan atau Pemda, supaya PT
KAI berkenan merespon keinginan warga kami,”
ujarnya.
Demikian antara lain salah satu dialog yang terjadi antara warga dan anggota DPRD Purwakata Dedi Juhari dari Fraksi PKS saat pelaksanaan reses, Kamis (13/2/2020). Hari pertama kegiatan reses bagi Dedi Juhari yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, hujan bukan halangan untuk menjemput aspirasi. Didampingi sejumlah pengurus DPC PKS ia mendatangi rumah ustadz Mamduh, lokasi berlangsungnya tatap muka Ketua Fraksi PKS ini dengan konstituennya, yang beralamat di Kampung Baru RT 01, RW 01, Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan Purwakarta.
Tampak hadir di antara
puluhan peserta reses selain Ketua RT 01 dan Ketua RW 01, tokoh agama dan tokoh
masyarakat, ibu-ibu PKK, Kader Posyandu, juga terlihat Lurah Nagri Tengah
Engkun Kuntadi, SE yang didampingi Babinsa Kelurahan Nagri Tengah.
“Terima kasih kesediaan
Lurah Nagri Tengah yang mau mengikuti kegiatan reses ini. Tidak etis rasanya,
kalau saya berkegiatan di wilayah kerjanya, tapi tidak mengundang sang pemilik
wilayah,”ujar Dedi.
Kehadiran Dedi Juhari dan
Lurah sangat disambut antusias warga, karena mereka berkesempatan untuk menyampaikan aspirasi
secara langsung kepada keduanya. Memang sudah menjadi niat Dedi sejak awal
dilantik menjadi anggota DPRD dari PKS, akan mengunjungi semua wilayah tempat
dulu dia kampanye.
“Sudah menjadi janji saya
akan datang lagi, untuk silaturahmi dan menjaring aspirasi ke semua wilayah
tempat saya dulu kampanye, baik di situ
ada suara untuk saya atau tidak. Nah kesempatan itu baru terwujud sekarang,
walau mungkin agak terlambat,” tegas Dedi.
Pada kesempatan tersebut
Dedi juga menyampaikan tupoksi DPRD, sesuai dengan tema reses kali ini. Di
samping itu juga produk hukum yang telah dihasilkan, antara lain 4 Perda pada
akhir tahun lalu dan kini sedang membahas 3 Raperda lagi. Tiga Raperda
tersebut, terang Dedi, yakni tentang Perumda BPR Raharja, Penyelenggaraan
Kearsipan, dan tentang Desa.
“Yang agak panas sekarang
ini adalah Raperda tentang Desa, di mana di dalamnya ada ketentuan
penyelenggaraan Pilkades serentak, yang mana 83 desa di Purwakarta akan
menyelenggarakan hal itu tahun ini juga.
Masalahnya, kita sudah pernah menyelenggarakan hal itu tiga kali
berturut-turut. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri, Pilkades
serentak tidak bisa dilakukan untuk keempat kalinya. Oleh karenanya, itulah yang
masih menghambat pembahasan Raperda tentang Desa ini,”tuturnya.
Dedi Juhari selain sebagai
anggota DPRD memang dikenal konstituennya sebagai ustadz, yang pembawaannya
santun, rendah hati dan ramah. Tak heran jika banyak aspirasi yang disampaikan
warga kepada dirinya. Mulai kader Posyandu yang mengharapkan memiliki gedung
dan timbangan digital, gedung serba guna untuk kepentingan masyarakat, rehab
masjid, dan banyak lagi lainnya, yang
kesemuanya ditampung oleh Dedi untuk dijadikan bahan Pokok Pikiran (Pokir)
DPRD.
“Untuk permintaaan
pembangunan majelis taklim, tempat ibadah atau tempat pendidikan, sebaiknya
dibuatkan dulu badan hukumnya seperti Yayasan. Pasalnya, keuangan pemerintah
daerah bisa diakses masyarakat, tapi harus mengikuti syarat dan ketentuan yang
dianjurkan,”jelas anggota Komisi I Bidang Pemerintahan ini. (Humas DPRD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar