Purwakarta – Sekretaris DPRD
Purwakarta Drs. H. Suhandi, M.Si membuka secara resmi berbagai gelaran lomba
dalam rangka memperingati HUT ke 74 RI sekaligus memperingati Hari Jadi
Kabupaten Purwakarta ke-51 dan Kota Purwakarta ke-188, Selasa (20/8).
Semua jenis lomba diadakan di atas
gelaran karpet merah sepanjang sekitar 100 X 5 M, sehingga peserta lomba yang
kebetulan jatuh tak akan cidera. Sejumlah hadiah berbungkus kertas coklat
disediakan Suhandi, guna mengapresiasi setiap pemenang lomba.
Peserta kegiatan semua pegawai
Setwan baik ASN atau non ASN, bahkan petugas kebersihan sekalipun. Baik itu
Sekwan, Kabag, Kasubag dan pelaksana di lingkungan Sekretariat DPRD semua turut
andil. Semua dilibatkan, tanpa terkecuali.
Setiap peserta tampak gembira dan
ceria, pertanda semuanya senang dengan adanya kegiatan yang menghibur
tersebut. Artinya, semua merasa terhibur
dan senang. Alhasil, tak sedikit yang merasa kecapekan. Namun, bukan sebagai
peserta, melainkan lantaran tak bisa menahan tawa dari pagi hingga tengah hari.
Lomba-lomba yang diadakan antara
lain, tarik tambang, balap kelereng, memindahkan air, futsal lelaki berdaster,
balap bakiak, estafet terong ungu, balap karung, makan
kerupuk , estafat memasang kaos, joget balon.
Hampir semua lomba mengandung
kelucuan. Balap kelereng misalnya, kendati tak sampai tertelan kelerengnya,
banyak mengundang tawa ketika kelerengnya menggelinding dari sendok. Futsal
lelaki berdaster, tak kalah hebohnya. Dandanan para peserta yang memakai daster
sudah mengundang tawa tersendiri. Belum lagi, wasit yang dikejar-kejar peserta,
karena dianggap berat sebelah.
Yang paling unik adalah estafet
terong ungu. Cara permainannya, terong sepanjang sekitar 25 cm diapit dua paha,
lalu dimasukkan ke sela-sela paha rekannya. Begitu seterusnya hingga 5 orang. Karena ingin buru-buru, tak sedikit
yang menggunakan tangan untuk membantu kecepatannya. Barangkali, bila diberi
aransemen musik, terong ungu yang dimasukkan ke sela-sela paha rekannya akan
berbunyi ”slep....slep”. Ini barangkali saja. Karena pesertanya ada grup putri,
maka umumnya penonton lelaki bersorak-sorai penuh makna. Sungguh menarik.
Lain lagi dengan joget balon
berpasangan. Pertama-tama 6 pasang wanita, berjoget mengikuti irama lagu Syantik yang tenar dilantunkan oleh Siti
Badriah itu. Sementara, jidat masing-masing menahan balon jangan sampai jatuh.
Disediakan hanya 5 kursi oleh panitia. Ketika
musik berhenti, serempak peserta harus duduk di kursi. Sepasang yang tak
kebagian kursi langsung gugur. Begitu
seterusnya sampai tersisa 2 pasang peserta dan 1 kursi, hingga ditemukan sang
juara 1.
Bagian lucunya, ketika kursi-kursi
tersebut dipindah-pindahkan oleh penonton. Alhasil. Peserta kebingungan mencarinya untuk mendudukinya. Tatkala
pesertanya pasangan lelaki, para perempuan pun balas dendam. Kursi-kursi
dipindahkan hingga radius cukup jauh dan membuat penonton
terpingkal-pingkal.
Suhandi sendiri tampil sebagai
juara 1 lomba tarik tambang beserta 5 orang lain yang menjadi grupnya, dan juara 3 lomba Bakiak beregu. Memang,
lomba-lomba tersebut ada yang diselenggarakan perorangan seperti balap
kelereng, berpasangan seperti lomba joget balon, dan grup seperti tarik tambang
dan futsal berdaster. Ia juga tak
sungkan-sungkan mengenakan daster ketika mengikuti lomba futsal lelaki, sama
dengan pemain lainnya. Sungguh, ia seorang pejabat yang bersahaja.
Begitulah, permainan memang bisa menyatukan, bahkan
Sekwan pun tak risih satu grup dengan petugas OB. Tak ada jarak antara sesama
pegawai. Memang, Setwan luar biasa!
(Humas
DPRD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar