![]() |
Ketua DPRD Purwakarta, Sri Puji Utami |
PURWAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional.
Untuk pertama kalinya sejak Perum Bulog berdiri pada tahun 1969, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka fantastis 4 juta ton sampai bulan Mei 2025.
Stok beras pemerintah Indonesia ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Perum Bulog berdiri.
Pencapaian ini menandai kesuksesan dalam bidang ketahanan pangan dan mencapai kedaulatan pangan.
Stok beras yang melimpah ini memungkinkan pemerintah untuk menyalurkan bantuan beras ke masyarakat dan menjaga stabilitas harga beras.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan bukti peningkatan kesejahteraan petani dan kemandirian bangsa.
Menteri Pertanian menyampaikan apresiasi atas perhatian Presiden RI Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian. Ia memastikan bahwa produksi beras dan jagung akan menjadi fokus utama pemerintah dalam tahun-tahun mendatang.
Senada dengan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, Ketua DPRD Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sri Puji Utami mengapresiasi atas capaian itu.
“Saya sebagai Ketua DPRD Purwakarta dan atas nama kader Partai Gerindra di Kabupaten Purwakarta merasa bangga kepada Presiden RI Bapak Prabowo Subianto yang berhasil mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional,”ucap Ketua DPRD Purwakarta yang masih menjabat Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Purwakarta dengan nada bangga dan haru, Selasa malam (10/6/2025) via selular.
“Ini baru terjadi lho sejak berdirinya Bulog tahun 1969. Alhamdulillah dibawah kepemimpinan Presiden Bapak Prabowo,”ujarnya.
Bu Puji, sapaan Ketua DPRD Purwakarta Sri Puji Utami, menambahkan betapa besar perhatian Presiden RI Prabowo Subianto memperhatikan nasib petani. Dimana hasil panen petani tidak usah pusing-pusing menjual kepada para tengkulak. “Hasil panen petani langsung dibeli oleh Bulog,”pungkasnya. (Humas Setwan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar