Kondisi
jalan yang rusak parah itu, dikeluhkan warga setempat kepada Dedi Juhari, saat
melakukan kegiatan reses di wilayah tersebut, tepatnya di kediaman ustadz
Mamduh, Rabu (10/3/21).
Warga
berharap, Dedi Juhari dapat membantu mencarikan solusi. Pasalnya, hal itu sudah
disampaikan kepada Lurah Nagri Tengah, katanya jalan tersebut, milik PT KAI.
Sedangkan, ketika diklarifikasi ke PT KAI, katanya sudah menjadi jalan umum dan
bukan lagi menjadi tanggung jawab perusahaan kereta itu.
“Jadi
mana yang benar?” ujar istri RT tersebut.
Bertindak
sebagai pembuka dan pemandu tanya-jawab antara konstituen dan Dedi Juhari,
adalah Agus Riyadi.
Dalam
acara itu, Dedi Juhari menggandeng Makmur, Kabid UKM dari Dinas Koperasi, UMKM
dan Indag.
"Pak
Makmur sengaja saya undang, berkaitan tema reses kali ini adalah pemulihan
ekonomi dimasa pandemi covid-19," terang Dedi. "Silahkan nanti
bertanya kepada beliau terkait pemulihan ekonomi dimasa pandemi,"
imbuhnya.
Hadir
dalam kesempatan itu, Ketua DPC PKS DPD Kecamatan Purwakarta Agus Riyadi dan
jajaran, pengurus DPRa Kelurahan Nagri Tengah, Ketua RW, sejumlah Ketua RT,
para ulama dan tokoh masyarakat setempat, maupun sejumlah undangan dari luar Kampung
Baru. Sementara, Tim Monitoring dari Setwan adalah Kasubag Humas Hj. Rd Helly
Sustiawati, S.Sos, M.Si.
Pada
kesempatan itu Makmur menerangkan, bahwa legislatif dan eksekutif memang selalu
bermitra dalam setiap kegiatan. Menurutnya, anggaran seluruh dinas kebanyakan dialihkan atau
direfocusing untuk pemulihan ekonomi.
Diterangkan
Makmur, berkaitan dengan upaya pemulihan pandemic, belum lama ini dinasnya
memberikan bantuan 60 gerobag kepada pedagang di 17 kecamatan.
Sementara,
bantuan UMKM dari pemerintah pusat sebesar Rp. 2,4 juta juga diberikan kepada
para pedagang.
"Kalau
ada yang belum mendapatkan bantuan tersebut, jangan khawatir, rencananya
program tersebut akan dibuka kembali," ujarnya.
Namun,
kata Makmur, peraturan lebih diperketat, karena disinyalir ada yang mendapat
bantuan, walau tak punya usaha. Ada juga mendapat bantuan, padahal tidak
diusulkan oleh Dinas Koperasi.
"Ternyata
yang bersangkutan diusulkan oleh sebuah bank, di mana orang tersebut salah
seorang nasabahnya," ujarnya.
Aspirasi
lainnya, disampaikan seorang warga bernama Sopyan, bahwa dia dan rekannya
berniat mengolah sampah menjadi kokopit (media tanam) tapi butuh bantuan mesin
pengelola dan bantuan pemasaran kepada Dedi dan Makmur.
Makmur
berjanji akan menghubungkan Sopyan dengan Nono, warga Griya Asri, yang lebih
dulu mengelola sampah menjadi pupuk dan barang berharga lainnya.
Dedi
menuturkan tupoksi anggota dewan adalah membuat Perda (legislasi), melakukan
pengawasan (kontrol), dan menyusun anggaran (budgeting).
"Empat
bulan sekali kami melakukan reses ini, untuk menyampaikan apa, sedang dan sudah
kami laksanakan, kepada para pemilih di Dapil masing-masing. Selain itu, juga
menghimpun aspirasi masyarakat untuk
diperjuangkan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Dedi Juhari, berkenan memberi bantuan sarana prasarana kepada MDTA milik ustadz Mamduh dan memberikan bantuan untuk pengurus Posyandu.
"Berbagai
aspirasi para warga akan dibahas dengan anggota dewan lainnya," jelasnya,
seraya berjanji akan menelusuri jalan yang mirip kubangan kerbau itu sebenarnya
masih milik PT KAI. " Atau sudah diserahkan kepada Pemda Purwakarta?"
ujarnya.
Pada
kesempatan yang sama, Joko, Ketua LPM Kelurahan Nagri Tengah, menjelaskan,
sebenarnya pihak Kelurahan Nagri Tengah pernah menyampaikan permasalahan
tersebut kepada Komisi III sewaktu mereka melakukan kunjungan kerja.
"Mereka
menjanjikan akan membantu pembangunan dengan dana hibah, tapi sampai sekarang
tidak ada khabar kembali," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar