Kamis, 11 Juni 2020

Sudah Perlukah Jalur Khusus Sepeda di Purwakarta?



Purwakarta – Apakah jalur khusus sepeda di Purwakarta memang sudah  diperlukan dan bisa menjadi Pokir ( pokok pikiran ) dewan, tentunya masih memerlukan pembahasan di DPRD Purwakarta. Selain itu, juga masih memerlukan kajian yang mendalam dari berbagai pihak terkait.

Dedi Juhari, Ketua Fraksi PKS, mengutarakan hal itu dalam kegiatan reses ke-III Tahun 2020, bertempat di rumah Fauzan Adhim, Perum Dian Anyar RT 008/012, Rabu (10/6/2020) malam. Ia menyampaikan itu, menjawab salah satu aspirasi seorang warga Perum Dian Anyar.

“Apabila hasil pembahasan di DPRD, jalur khusus sepeda ini belum dirasa mendesak, maka sudah pasti tidak akan menjadi Pokir dewan, yang akan disampaikan kepada pemerintah daerah,”ujarnya, seraya menambahkan, malam itu merupakan hari ke-4 ia melaksanakan agenda kegiatan DPRD Purwakarta itu.

Romadon memprediksi, dengan diterapkan sistem zonasi bagi sekolah di Purwakarta, tentu akan membuat pengendara sepeda, khususnya anak-anak sekolah akan meningkat. Pasalnya, kebanyakan rumah mereka berdekatan dengan lingkungan sekolah.


Sebagaimana aturan dalam masa pandemi covid-19, Dedi membatasi jumlah undangan dan waktu pelaksanaan reses. Hadir dalam kesempatan itu, sekitar 20 undangan, termasuk di antaranya jajaran pengurus DPC PKS Kecamatan Purwakarta,  Pengurus Forsida (Forum Silaturahmi Dian Anyar), perwakilan pengurus RW 012 dan RT 008.  

Tim Monitoring dari Setwan DPRD Purwakarta antara lain Kasubag Humas Hj. Rd. Helly Sustiawati, S.Sos, M.Si, Kasubag  Kepegawaian Sopyan, SE, dan pendamping Triyono, A.Sn.

Dampak perekonomian luar biasa yang dialami Indonesia dan masyarakat, akibat pandemi covid-19 ini, membuat pemerintah mengambil kebijaksanaan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) atau New Normal.

“Hal ini ditempuh, guna membangkitkan kembali perekonomian  di Indonesia. Walau kalau ditinjau dari syarat-syarat yang ditetapkan WHO, fase New Normal belum bisa diterapkan,”ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Dondon, atas nama pengurus RW dan pribadi juga mengutarakan beberapa aspirasinya. Ia menilai, bantuan sosial yang diberikan pemerintah, sebagai dampak covid-19 dirasa tidak tepat sasaran dan sangat dibatasi. 


“Akibatnya, bantuan sosial yang diharapkan dapat membantu masyarakat, malah membebaninya secara psikis lantaran kecemburuan sosial tetangganya,”ujarnya, seraya mengharapkan, pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan tenaga guru, terlebih guru honorer. “Pasalnya, gaji honorer baik di negeri maupun swasta, masih jauh dari UMK,”ungkapnya.

Sementara itu, mulai maraknya kegemaran bersepeda di Purwakarta terjadi saat Dedi Mulyadi, menjadi Bupati Purwakarta. Bila diamati, belakangan juga banyak komunitas bersepeda di Purwakarta, terutama terlihat pada hari libur. Namun, sudah perlukah jalur khusus bersepeda di Purwakarta, nampaknya masih membutuhkan perdebatan panjang.

Adapun 10 manfaat bersepeda, disarikan dari berbagai sumber antara lain memperkuat otot tulang, menyehatkan jantung, membangun kekuatan tubuh, penghilang stroke, menurunkan berat badan, mengontrol diabetes, menurunkan risiko kanker, meningkatkan mobilitas, meningkatkan pergrakan tubuh, meningkatkan kekuatan otak. (Humas DPRD)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar