Purwakarta –
Apakah jalur khusus sepeda di Purwakarta memang sudah diperlukan dan bisa
menjadi Pokir ( pokok pikiran ) dewan, tentunya masih memerlukan pembahasan di
DPRD Purwakarta. Selain itu, juga masih memerlukan kajian yang mendalam dari
berbagai pihak terkait.
Dedi Juhari,
Ketua Fraksi PKS, mengutarakan hal itu dalam kegiatan reses ke-III Tahun 2020,
bertempat di rumah Fauzan Adhim, Perum Dian Anyar RT 008/012, Rabu (10/6/2020)
malam. Ia menyampaikan itu, menjawab salah satu aspirasi seorang warga Perum
Dian Anyar.
“Apabila
hasil pembahasan di DPRD, jalur khusus sepeda ini belum dirasa mendesak,
maka sudah pasti tidak akan menjadi Pokir dewan, yang akan disampaikan kepada
pemerintah daerah,”ujarnya, seraya menambahkan, malam itu merupakan hari ke-4
ia melaksanakan agenda kegiatan DPRD Purwakarta itu.
Romadon
memprediksi, dengan diterapkan sistem zonasi bagi sekolah di Purwakarta, tentu
akan membuat pengendara sepeda, khususnya anak-anak sekolah akan meningkat.
Pasalnya, kebanyakan rumah mereka berdekatan dengan lingkungan sekolah.
Sebagaimana
aturan dalam masa pandemi covid-19, Dedi membatasi jumlah undangan dan waktu
pelaksanaan reses. Hadir dalam kesempatan itu, sekitar 20 undangan, termasuk di
antaranya jajaran pengurus DPC PKS Kecamatan Purwakarta, Pengurus Forsida (Forum Silaturahmi Dian Anyar), perwakilan pengurus
RW 012 dan RT 008.
Tim Monitoring dari
Setwan DPRD Purwakarta antara lain Kasubag Humas Hj. Rd. Helly Sustiawati,
S.Sos, M.Si, Kasubag Kepegawaian Sopyan,
SE, dan pendamping Triyono, A.Sn.
Dampak
perekonomian luar biasa yang dialami Indonesia dan masyarakat, akibat pandemi
covid-19 ini, membuat pemerintah mengambil kebijaksanaan AKB (Adaptasi
Kebiasaan Baru) atau New Normal.
“Hal ini
ditempuh, guna membangkitkan kembali perekonomian di Indonesia. Walau kalau ditinjau dari
syarat-syarat yang ditetapkan WHO, fase New
Normal belum bisa diterapkan,”ujarnya.
Dalam
kesempatan itu, Dondon, atas nama pengurus RW dan pribadi juga mengutarakan beberapa aspirasinya. Ia menilai, bantuan sosial yang diberikan pemerintah,
sebagai dampak covid-19 dirasa tidak tepat sasaran dan sangat dibatasi.
“Akibatnya,
bantuan sosial yang diharapkan dapat membantu masyarakat, malah membebaninya
secara psikis lantaran kecemburuan sosial tetangganya,”ujarnya, seraya
mengharapkan, pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan tenaga guru,
terlebih guru honorer. “Pasalnya, gaji honorer baik di negeri maupun swasta,
masih jauh dari UMK,”ungkapnya.
Sementara
itu, mulai maraknya kegemaran bersepeda di Purwakarta terjadi saat Dedi
Mulyadi, menjadi Bupati Purwakarta. Bila diamati, belakangan juga banyak
komunitas bersepeda di Purwakarta, terutama terlihat pada hari libur. Namun,
sudah perlukah jalur khusus bersepeda di Purwakarta, nampaknya masih
membutuhkan perdebatan panjang.
Adapun 10
manfaat bersepeda, disarikan dari berbagai sumber antara lain memperkuat otot
tulang, menyehatkan jantung, membangun kekuatan tubuh, penghilang stroke, menurunkan
berat badan, mengontrol diabetes, menurunkan risiko kanker, meningkatkan
mobilitas, meningkatkan pergrakan tubuh, meningkatkan kekuatan otak. (Humas DPRD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar