Sementara,
di hari yang sama di ruang kerjanya, Wakil Ketua DPRD Warseno, SE (Fraksi PDIP) juga menerima
kunjungan kerja 3 orang pimpinan DPRD Kabupaten Purworejo. Mereka berdiskusi, saling
tukar pendapat terkait Rencana Kerja
DPRD secara umum.
Ketua
Komisi B DPRD Madiun Wahyu dan Ketua Komisi D DPRD Madiun Mashudi, menjelaskan,
sengaja memilih Purwakarta sebagai tempat kunjungan kerja, karena wilayahnya
mirip dengan kondisi Madiun saat ini, di mana kabupaten tersebut juga dilalui
jalan tol dari Surabaya dan Sidoarjo. Selain itu, jumlah penduduk relatif sama dan
jumlah anggota DPRD-nya sama-sama 45 orang.
“Kami
ingin mempelajari perkembangan Purwakarta yang dilalui beberapa jalan tol, dan regulasi
ketenagakerjaan terkait sebagai kota industri baru?”
Menjawab
pertanyaan Komisi B dan D DPRD Madiun, Sri Puji Utami menerangkan, saat ini
selain Jalan Tol Cikampek, juga telah bertambah Jalan Tol Cipali dan
Purbaleunyi.
“
Adanya jalan-jalan tol tersebut, di satu sisi memang menguntungkan, tapi di
sisi lain juga merugikan. Keuntungannya, Purwakarta tumbuh menjadi kota industri,
karena ditunjang sarana jalan tol. Kerugiannya, Purwakarta sering menjadi
lintasan saja, sehingga banyak rumah makan yang tutup,” jelas Puji.
Banyaknya
investor yang membuka pabrik, membuat rumah kos tumbuh subur di Purwakarta.
Namun, soal tenaga kerja, memang perlu diantisipasi sejak dini. Banyaknya pabrik,
seharusnya identik dengan pengurangan tenaga kerja.
“Namun,
HRD atau manajer sebuah pabrik, tak jarang membawa tenaga kerja dari daerah
asalnya,” tukasnya.
Untuk
mengantisipasinya, di Purwakarta saat ini dilakukan kerjasama yang intens antara
SMK-SMK dengan kalangan industri, guna meminimalisir tenaga kerja dari luar.
Selain itu, juga akan disusun peraturannya, tentang jumlah persentase tenaga lokal
yang harus diserap perusahaan.
“Setiap
perusahaan yang membuka lowongan kerja, walau satu orang pun, harus dilaporkan
ke Disnakertrans,” jelasnya.
Dalam
kesempatan itu Sri Puji Utami juga menerangkan, perkembangan sektor pertanian
Purwakarta. Selain sebagai penghasil buah manggis, yang telah dieksport ke
beberapa negara, Purwakarta saat ini tengah mengelola “White Tea” sebagai produk
unggulan. (Humas DPRD).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar