Purwakarta - Dengan tutur kata terbata-bata, sambil mata berkaca-kaca menahan tangis, guru honorer anggota PGRI ini, mengadukan nasibnya kepada Komisi IV DPRD Purwakarta, Selasa (22/9/2020).
Hari itu Ketua Komisi IV sengaja menghadirkan Kepala Badan Kepegawaian Dan Sumber Daya Manusia, Asep Supriatna dan jajaran, untuk mencarikan solusi terbaik bagi nasib para guru honorer di Purwakarta.
"Di satu sisi Purwakarta kekurangan guru ASN, tapi di sisi lain mereka dirugikan oleh aturan yang tidak memihak mereka," ujar Jimi, panggilan akrab Komisi IV.
Baik Jimi dan anggotanya, maupun Asep Supriatna dan jajaran, yang hadir dalam rapat kerja tersebut merasa begitu tersentuh. Rasanya, siapapun yang mendengar kisah pilu sejumlah guru honorer SD dan SMP itu, spontan larut dalam kesedihan amat mendalam.
"Kami ingin mengadukan nasib kepada orang tua kami, baik kepada anggota Komisi IV DPRD maupun Kepala BKPSDM Purwakarta," tutur Dian Agustiani, guru SD Linggamukti, mewakili rekan-rekannya.
Menurut Asep Supriatna, para guru honorer ini korban dari ambigunya sebuah peraturan.
Dijelaskan Dian Agustini, mengacu pada PermenPAN No.23/2019 hanya SERDIK (SERTIFIKAT PENDIDIK) yang bisa diupload di SCCASN.
Namun, setelah pihaknya mengikuti SKB pertengahan September lalu, tepatnya 17 September, muncul Keputusan BKN, yang membolehkan peserta CPNS, bisa mengupload SERDIK / SKL (Sertifikat Keterangan Lulus).
Jimi dan anggota Komisi IV lainnya, akhirnya mendesak BKPSDM untuk memperjuangkan nasib guru honorer ini ke BKN (Badan Kepegawaian Nasional), yang membuat peraturan membingungkan tersebut.
Dalam kesempatan itu Zaenal Arifin, juga meminta BKPSDM, agar mengupayakan tenaga kerja P3K bisa dilaksanakan di Purwakarta, guna menampung para guru honorer.
"Dalam hal ini BKPSDM bisa berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Atau dicarikan solusi lain guna memberdayakan guru honorer dengan upah yang layak," ujarnya.
Hadir dalam rapat kerja tersebut antara lain Jimi ( Fraksi Gerindra) didampingi Wakil Ketua Komisi IV Hj. Enah Rohanah (Fraksi Golkar), Sekretaris Ir. H. Moh Arief Kurniawan, MM (Fraksi PKS), Zaenal Arifin (Fraksi PKB), Zusyef Gusnawan, SE (Fraksi Gerindra), Muksin Junaedi (Fraksi Berani/Partai Hanura), Yulian Irsyafri, SM (Fraksi Golkar), Asep Supriatna dan jajaran, serta sejumlah guru honorer. (Humas DPRD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar