Purwakarta- Kendati sudah
diserah-terimakan kepada Pemda setahun lalu, tapi belum ada kucuran bantuan pembangunan yang diterima masyarakat
Perum Griya Asri. Padahal, saat ini kondisi jalan rusak parah, drainase tidak
sempurna, bahkan tebing sungai banyak yang laongsor hingga warga RT 07 menjadi
korban banjir. Keluhan itu disampaikan Syamsir Nawawi, Ketua RW 11, saat
mengikuti kegiatan reses Dedi Juhari, Rabu (20/2/2020).
Reses hari terakhir yang
dilaksanakan Ketua Fraksi PKS ini berlangsung di rumah Ibu Yarida, warga RT 12 RW 11
Perum Griya Asri. Hadir dalam kesempatan itu Lurah Ciseureuh Yai Uun Khaerun,
SE, Tim Monitorng reses Hj. R Helly Susiawati, S. Sos, M.Si, sejumlah RT,
jajaran pengurus DPC PKS, ibu-ibu majelis taklim dan puluhan warga setempat.
Syamsir Nawawi pada
kesempatan itu menyampaikan proposal pengaspalan jalan kepada Lurah Ciseureuh,
disaksikan oleh Dedi Juhari yang sekaligus diminta untuk memfasilitasinya.
“Mudah-mudahan aspirasi warga kami kali ini dapat ditindaklanjuti oleh
pemerintahan kelurahan dan diperjuangkan oleh Pak Dedi Juhari,” harap
Syamsir.
Pada saat menerangkan
tupoksinya Dedi menjelaskan, bahwa dewan telah merampungkan 4 Perda akhir tahun
lalu dan kini membahas 3 Rapaerda baru. Salah satu yang dibahas, lanjut Dedi,
tentang Perumda BPR Raharja.
“Perumda BPR Raharja ini,
diharapkan dapat berpihak kepada masyarakat kecil, yang selama ini terjerat bank emok, yang sering mengakibatkan
dampak negatif kepada warga,”tuturnya.
Sementara, Sahilun, salah
seorang warga justru menyikapi ketidakadilan pemerintah, yang tengah membenahi
PT Jiwa Sraya, perusahaan asuransi milik pemerintah yang dikorup trilyunan
rupiah. Padahal, di Purwakarta, banyak warga yang menjadi korban PT Bumi
Putera, tapi kurang mendapat perhatian.
“Nasabah Jiwa Sraya
kebanyakan korporasi yang menjadi korban, sedangkan Bumi Putera justru rakyat
kecil yang menjadi korbannya,”ujarnya.
Sahilun mengaku sebagai
nasabah PT Bumi Putera. Ia mengikuti program bea-siswa, yang preminya dibayar
dengan susah payah demi menunjang pendidikan anaknya. Namun, ketika jatuh
tempo, sudah setahun ini tak dibayarkan oleh perusahaan asuransi tersebut.
“Saya harap, dewan
berkenan membantu kesulitan masyarakat kecil seperti kami, yang menjadi korban
perusahaan asuransi. Masalahnya, kenapa persoalan Bumi Putera tidak diangkat ke
tingkat nasional seperti halnya kasus Jiwa Seraya yang gagal bayar? “ tanyanya.
Kendati ada beberapa warga
yang menyampaikan asipirasinya dengan sengit dan bersikap apatis terhadap
anggota dewan, Dedi menanggapi semua aspirasi dengan tenang dan bijaksana. di
berjanji akan membantu memperjuangkan semua aspirasi yang ada. “Semua aspirasi
yang masuk tentu akan saya perjuangkan bersama-sama anggota dewan lainnya,”ujar
anggota Komisi I DPRD Purwakarta ini. (
Humas DPRD).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar