Rabu, 05 Februari 2020

Komisi III Sidak Kelurahan Tegal Munjul


Purwakarta –Rombongan Komisi III terdiri dari Ketua Komisi Drs. Akun Kurniadi, MM (Fraksi Golkar), MM, didampingi Hj. Tuti Rohani, SH, (Fraksi Golkar) H. Oja Sutisna, (Fraksi Golkar), Andriyani (Fraksi Gerindra) dan H. Ahmad Suminta Sutjana, BE (Fraksi PKB), Rabu (5/2/2020), melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kelurahan Tegal Munjul.

“Sidak ini dilakukan, selain karena tupoksi Komisi III bidang Pembangunan, juga untuk mengevaluasi dan menjawab pengaduan masyarakat, supaya Komisi III aktif memantau pembangunan di wilayah tersebut,” ujarnya.

Rombongan Komisi III diterima Lurah Tegal Munjul Mohammad Kosim dan segenap jajarannya, sebelum melakukan pengawasan ke seputar kelurahan, khususnya di Kampung Sarimulya RW 06, yang menjadi sentral pembangunan di wilayahTegal Munjul.

Hanya saja Akun menyayangkan, ketidakhadiran Distarkim, karena sebetulnya secara teknis pelaksanaan pembangunan gedung Kelurahan Tegal Munjul adalah Distarkim. “Dalam hal ini Lurah hanya sebagai user saja, sedangkan secara teknis dan pembiayaan dari APBD menjadi kewenangan Distarkim,”jelasnya. “Lurah hanya menerima bangunan saja, tapi teknis segala sesuatunya tidak tahu.”tambahnya.



Hal itu dibenarkan oleh Mohammad Kosim. Setahunya, anggaran pembangunan gedung kelurahan sebesar Rp. 1,86 M dari APBD 2019. Pelaksanaan mulai bulan April, selesai bulan November 2019. “Namun, kami baru menempati bulan Januari ini,”tuturnya, seraya mengucapkan terima kasih atas kunjungan anggota DPRD Purwakarta. “Maklum, sudah 15 bulan menjabat, baru sekarang ada kunjungan kerja dari kelembagaan ke sini,’lanjutnya. 

 Diterangkannya, pihaknya juga mendapat bantuan program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) dari pusat sebesar 1 M. Biaya sebesar itu, katanya, difokuskan untuk membangun Kampung Sarimulya RW 06, antara lain untuk membangun jalan utama sepanjang 286 M, ebar 3 M,   dan ketebalan 15 Cm dengan konstruksi cor beton. Selain itu, membangun beberapa jalan kampung dengan paving-block, drainase, MCK umum, dan 3 sumur bor di titik yang berbeda guna membantu penyediaan air bersih. 

“ Satu Sumur bor dengan alat pompa jenis jet-pump ini, diperuntukkan bagi 15 warga. Namun, warga ke 16 dan seterusnya bisa juga memanfaatkan air itu dengan membiayai pipanisasi secara swadaya. 

“Sayangnya, kita tidak bisa membangun atau memperbaiki jalan di atas tanah milik PT KAI, karena terbentur perizinan,”ujar Mohammad Kosim. “Padahal jalan itu, sering dilalui warga kami,” jelasnya.
Dari hasil kunjungan Komisi III itu,  Akun menyimpulkan, secara umum pembangunan gedung Kelurahan Tegal Munjul bagus. Hanya saja, masih ada sedikit pembetulan, karena masih ada bocor, tembok rembes, dan slup kurang rapi.   “Ini masih menjadi tanggung jawab pelaksana, karena masih dalam pemeliharaan,”ujarnya.


Sedangkan untuk program Kotaku, Akun memuji, daripada biaya dipencar-pencar dan tidak tuntas lebih baik memang difokus untuk skala prioritas. “Kampung Sarimulya, dipilih jadi skala prioritas pembangunan program Kotaku, karena kebanyakan penduduknya miskin, lokasinya paling kumuh,  dan jalannya paling jelek,”ujarnya.

“Program Kotaku yang menitikberatkan skala prioritas pembangunan di satu titik ini, memang sangat ideal.  Sebab, itu bisa menghilangkan permasalahan kekumuhan menjadi nol. Nah, baru pada program berikutnya bisa difokuskan lagi ke tempat lain, sehingga kekumuhan di wilayah perkotaan makin lama makin habis,”ujarnya. (Humas DPRD).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banggar DPRD Mengadakan Rapat Pembahasan Anggaran TA 2025 dengan Setwan Purwakarta

  Dari Kiri; Wakil Ketua DPRD H. Entis Sutisna, Wakil Ketua DPRD Dias Rukmana Praja, Wakil Ketua DPRD Luthfi Bamala, Ketua Fraksi Nasdem Elt...