Purwakarta – Hujan deras
yang mengguyur Desa Sindanglaya, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, seakan tak
berpengaruh sedikitpun terhadap antusiasme ratusan warga masyarakat untuk
mendatangi GOR Sindanglaya, Senin (3-12-2019) sore itu. Tak sedikit yang pakai
payung, tapi banyak juga yang basah-basahan.
Bapak, ibu, remaja, berbondong-bondong menuju satu titik dengan wajah
ceria dan semangat menyala.
GOR badminton itu memang menjadi gedung serba guna
desa setempat, tempat bermacam kegiatan seperti peringatan hari besar Islam,
hajatan, pertemuan dan sebagainya. Ya, hari itu masyarakat terlanjur kangen,
ingin mendengarkan secara langsung
paparan H. Komarudin, SH, MH, politisi Golkar yang memang terpilih dari
Dapil (Daerah Pemilihan) 6, masa bhakti 2019 – 2024. Adapun Dapil 6 meliputi
Kecamatan Sukatani, Sukasari dan Jatiluhur.
Komarudin sengaja
mendatangi konstituennya di desa tersebut, dalam rangka kegiatan reses ke II
DPRD Kabupaten Purwakarta Tahun 2019.
Secara kebetulan, acara itu berbarengan dengan
kegiatan reses anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Jadilah, Komarudin
berkolaborasi dengan Hj. Sri Rahayu Agustina, SH, yang terpilih dari Dapil 7
Jawa Barat, meliputi Kabupaten Karawang dan Purwakarta.
“ Ini merupakan kegiatan
reses pertama angota DPRD Provinsi Jawa Barat masa bhakti 2019 – 2024.
Pasalnya, pada periode lima tahun ke belakang, memang tidak ada anggota DPRD
Provinsi Jawa Barat yang melakukan reses ke Purwakarta,” jelas Komarudin, seraya
memperkenalkan Sri Rahayu Agustina.
Ia menambahkan kendati
berasal dari Kabupaten Karawang, yang bersangkutan mengaku keturunan
Purwakarta. Oleh karena itu, lanjutnya, ia tak asing dengan masyarakat
Purwakarta. “Bapak atau ibu nanti bisa berdialog langsung atau menyampaikan
aspirasinya, karena anggota DPRD Jawa Barat sekarang ini memiliki dana
aspirasi, yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konstituen,”kata Komarudin.
Dalam kesempatan tersebut,
Komarudin memaparkan tiga tupoksi dewan yakni anggaran, pengawasan, dan
legislasi. Ia juga mensosialisaikan APBD Tahun Anggaran 2020 yang telah
dirampungkan bersama pemerintah daerah dan sekarang sedang dalam evaluasi
Gubernur Jawa Barat. “APBD kita Tahun Anggaran 2020 sekitar 2,2 T dan PAD kita
sekitar Rp. 500 M,”terangnya.
Lebih khusus, Komarudin
mendorong pemberdayaan wanita dan pemuda, dan memanfaatkan keberadaan Bumdes.
Intinya, para wanita dan pemuda harus mampu mengasah skill, baik itu melalui
pelatihan di tingkat desa maupun mengikuti program-program Dinas Tenaga Kerja
Purwakarta.
Sementara, Sri Rahayu
Agustina menjelaskan, bahwa mulai tahun depan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
menggratiskan biaya bagi lulusan SMP
yang akan memasuki jenjang SMA/SMK. “Kebijakan ini sudah disetujui DPRD Jawa Barat,
guna meringankan para orang tua yang hendak menyekolahkan anak-anaknya. Sementara hanya untuk sekolah negeri, tapi
mudah-mudahan pada tahun-tahun berikutnya juga bisa merambah ke sekolah
swasta,”jelasnya.
Sri juga mengangkat isu
bank emok, yang menurut pengamatannya selama ini sangat
digandrungi masyarakat. “Lebih baik memanfaatkan KUR yang bunganya rendah atau
sejenisnya daripada kita terjebak bank emok, yang biasanya dilakukan secara
berkelompok,”ujarnya.
Karena itu, Sri
menyarankan, sebaiknya para suami tidak menandatangani, bilamana istrinya
mengajukan pinjaman pada bank emok
atau bank keliling. Kalau di Karawang, lanjutnya, pemerintah daerah telah
bekerja sama dengan sebuah BPR, yang mana mampu memberikan pinjaman sebesar Rp.
1 juta tanpa bunga.
“MUdah-mudahan hal yang
sama bisa dilakukan pemerintah daerah Purwakarta,”ujar Sri, seraya berjanji
akan membantu pemasaran anyamam bambu, hasil produksi masyarakat setempat. (Humas DPRD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar